Salah satu kunci untuk meraih gaya hidup yang sehat adalah dengan melakukan aktifitas aerobik. Namun, kegiatan itu akan menjadi merugikan apabila Anda melakukannya di daerah yang berpolusi udara – apalagi jika Anda memiliki asma atau penyakit paru-paru kronis lainnya, penyakit jantung atau diabetes.
Selama melakukan aerobik Anda bernapas 10 kali lebih banyak daripada yang Anda lakukan saat istirahat. Anda juga menarik udara lebih dalam ke paru-paru dan bernapas lebih sering melalui mulut, melewati penyaringan hidung Anda. Gabungan dari faktor-faktor ini akan meningkatkan kontak Anda dengan polutan, yang membuat olahraga dan polusi udara menjadi kombinasi yang berbahaya.
Selama bertahun-tahun terkena polusi udara atau partikel, gabungan dari bintik kecil jelaga, debu dan aerosol di udara – telah dikaitkan dengan:
* Kerusakan signifikan pada saluran udara kecil paru-paru
* Meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke pada wanita yang lebih tua
* Meningkatkan resiko kematian dari kanker paru-paru dan penyakit kardiovaskular
Meskipun berpotensi membahayakan kesehatan, jangan jadikan polusi udara sebagai alasan untuk tidak melakukan olahraga. Untuk membatasi efek dari polusi udara dan latihan, Anda dapat perhatikan tips dibawah ini:
* Pilih waktu latihan Anda yang tepat. Periksa tanda-tanda udara di sekitar Anda dan rencanakan latihan luar rumah yang sesuai. Hindari aktifitas fisik diluar rumah saat tingkat polusi lagi tinggi-tingginya – pada siang dan sore hari di daerah padat pemukiman maupun kendaraan.
* Hindari kemacetan lalu lintas. Tingkat polusi tertinggi biasanya berjarak 50 kaki (15 meter) dari jalan.
* Latihan didalam ruangan. Mengganti rutinitas Anda dengan aktifitas-aktifitas di dalam ruangan. Seperti mengambil kelas fitness, mendatangi gym terdekat atau berlari keliling di lintasan indoor.
Jadi mulailah berolahraga sekarang juga dan hindari polusi udara! Namun, jika Anda memiliki kondisi kronis tertentu, konsultasikan dulu olahraga luar ruangan yang akan Anda lakukan dengan dokter Anda.
Selama melakukan aerobik Anda bernapas 10 kali lebih banyak daripada yang Anda lakukan saat istirahat. Anda juga menarik udara lebih dalam ke paru-paru dan bernapas lebih sering melalui mulut, melewati penyaringan hidung Anda. Gabungan dari faktor-faktor ini akan meningkatkan kontak Anda dengan polutan, yang membuat olahraga dan polusi udara menjadi kombinasi yang berbahaya.
Selama bertahun-tahun terkena polusi udara atau partikel, gabungan dari bintik kecil jelaga, debu dan aerosol di udara – telah dikaitkan dengan:
* Kerusakan signifikan pada saluran udara kecil paru-paru
* Meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke pada wanita yang lebih tua
* Meningkatkan resiko kematian dari kanker paru-paru dan penyakit kardiovaskular
Meskipun berpotensi membahayakan kesehatan, jangan jadikan polusi udara sebagai alasan untuk tidak melakukan olahraga. Untuk membatasi efek dari polusi udara dan latihan, Anda dapat perhatikan tips dibawah ini:
* Pilih waktu latihan Anda yang tepat. Periksa tanda-tanda udara di sekitar Anda dan rencanakan latihan luar rumah yang sesuai. Hindari aktifitas fisik diluar rumah saat tingkat polusi lagi tinggi-tingginya – pada siang dan sore hari di daerah padat pemukiman maupun kendaraan.
* Hindari kemacetan lalu lintas. Tingkat polusi tertinggi biasanya berjarak 50 kaki (15 meter) dari jalan.
* Latihan didalam ruangan. Mengganti rutinitas Anda dengan aktifitas-aktifitas di dalam ruangan. Seperti mengambil kelas fitness, mendatangi gym terdekat atau berlari keliling di lintasan indoor.
Jadi mulailah berolahraga sekarang juga dan hindari polusi udara! Namun, jika Anda memiliki kondisi kronis tertentu, konsultasikan dulu olahraga luar ruangan yang akan Anda lakukan dengan dokter Anda.