teknik anchoring: penjangkaran kondisi emosi

Prinsipnya adalah tak seorangpun ingin berinteraksi secara positif dengan seseorang jika dia tidak dalam kondisi emosi yang positif. Kondisi emosi itu menular. Jika kamu bersedih, maka kamu akan menyebabkan kesedihan. Jika kamu bahagia, maka kamu akan menimbulkan kebahagiaan. Kita dapat mempengaruhi kondisi emosi seseorang sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kita juga bisa terpengaruh oleh emosi orang lain sesuai apa yang mereka inginkan. Selamat datang di perang mental. Yah, kehidupan ini adalah sebuah perang mental, di mana mental/ emosi yang kuat akan mengalahkan emosi yang lemah. Sebelum kamu turun ke jalan, kamu harus menanyakan pada dirimu sendiri, “ apakah kamu sedang dalam kondisi emosi yang benar?” jika kamu merasa sedang dalam kondisi emosi negatif, lebih baik kamu mengurungkan niat untuk turun ke jalan sampai emosi negatif tersebut menghilang. Karena saat kamu dalam emosi positif, saat itulah kamu mendapatkan moment yang tepat untuk turun ke jalan.

Jika kamu tidak dalam kondisi emosi yang positif, kamu bisa kembali mendapatkannya, dengan menggunakan tekhnik anchoring. Anchoring adalah merasakan kembali apapun, dengan siapapun, di manapun kita berada dalam kondisi emosi yang benar. Ok, saya kasih contoh. Ketika kamu mendengarkan musik tertentu yang membuat kamu bersemangat, musik tertentu itulah yang disebut dengan amchor (jangkar). Agar kamu dapat kembali berada dalam kondisi emosi yang tepat saat kamu merasakan emosi negatif, kamu bisa mendengarkan musik tersebut sebelum take action. Sekarang tugas kamu adalah mengingat-ingat kembali di mana situasi, tempat, orang, apapun yang pernah berada di sekelilingmu saat kamu merasakan emosi positif, dan kamu harus menngingat hal tersebut saat kamu merasakan emosi positif sebelum kamu take action.