oleh: Sugeng Widodo*
Salah mengelola emosi bisa membuat Anda terpuruk, tetapi bila Anda
bisa mengelola emosi dengan benar maka sukses pasti dapat diraih dan
kualitas hidup Anda pun menjadi lebih baik.
Emosi adalah kekuatan terpendam yang sangat berpengaruh dalam
kehidupan setiap orang. Emosi termasuk salah satu fungsi dari pikiran
bawah sadar yang memiliki kekuatan sembilan kali lipat. Emosi bisa
mempengaruhi pikiran, sebaliknya pikiran juga bisa mempengaruhi emosi.
Yang pasti, baik pikiran maupun emosi membentuk sikap. Selanjutnya
sikap itu berpotensi menjadi tindakan. Setiap tindakan Anda membuahkan
hasil.
Kabar baik untuk Anda. Jika sekarang Anda tidak puas atas
hasil-hasil yang dicapai dalam hidup Anda, maka perbaikilah cara
mengelola emosi Anda. Anda boleh percaya atau tidak percaya. Fakta
membuktikan banyak orang gagal dalam hidup ini akibat tidak sanggup
mengelola emosi dengan baik. Kegagalan dalam bisnis, karir, belajar,
keluarga, dan bergaul dengan orang lain, lebih banyak disebabkan oleh
emosi yang tidak mendukung.
Kekuatan Emosi
Masih ingat kejadian musibah nasional bencana tsunami di Aceh tahun
2004. Bencana gelombang tsunami menimbulkan emosi sedih bagi banyak
orang yang menjadi korban dan mereka yang menyaksikannya walaupun hanya
melalui media massa. Emosi sedih ini bersifat negatif, tetapi apabila
dikelola dengan benar bisa menjadi kekuatan bagi banyak orang untuk
bertindak positif. Sebut saja misalnya memberikan bantuan dan
pertolongan kepada para korban. Bantuan dana milyaran Rupiah dapat
dikumpulkan dari berbagai kalangan masyarakat karena emosi sedih
berhasil diubah menjadi energi positif.
Emosi marah yang kemudian berubah menjadi dendam bisa menimbulkan
pembunuhan. Emosi marah ini bila dikelola dengan benar bisa menjadi
kekuatan dalam bentuk semangat kerja, belajar, atau berprestasi.
Kemarahan Anda terhadap kemiskinan justru menjadi kekuatan besar Anda
untuk mengubah kemiskinan menjadi hidup penuh dengan kemakmuran.
Emosi takut misalnya takut gagal bisa membuat orang tidak mau
mencoba atau berbuat sesuatu. Emosi takut gagal yang negatif ini bila
dikelola dengan benar, justru membuat seseorang rajin belajar, banyak
bertanya, maupun berlatih agar mampu melakukan sesuatu hingga berhasil.
Masih ingat karya besar seperti tembok cina, tahukah Anda bahwa tembok
cina itu adalah buah dari rasa takut diserang musuh.
Anda perlu tahu, emosi negatif sangat berbahaya bagi tubuh, pikiran,
dan kehidupan kita. Dalam psikologi terdapat istilah psikosomatis,
yaitu penyakit pada tubuh manusia yang disebabkan oleh emosi negatif.
Misalnya stres menyebabkan gangguan pencernaan, khawatir bisa
menyebabkan sakit punggung, marah menyebabkan hepatitis, dan
sebagainya. Sebaliknya, dengan emosi yang positif kita bisa menjaga
kesehatan agar tetap prima dan kebal terhadap penyakit. Bahkan, dengan
emosi yang positif suatu penyakit bisa disembuhkan atau setidaknya
mempercepat penyembuhan suatu penyakit.
Mengubah Emosi Negatif Menjadi Positif
Dalam Neuro Linguitik Programming (NLP) terdapat teknik yang dapat
mengubah emosi negatif menjadi energi positif seketika dengan
menggunakan state of management. Dua cara untuk mengelola keadaan
pikiran maupun emosi Anda.
Pertama, mengubah fokus pikiran
Ketika emosi Anda sedang negatif seperti marah, kecewa, sedih, takut,
malas, dan seterusnya, maka Anda perlu menelusuri pikiran Anda lebih
dulu. Ide-ide dalam pikiran apa yang menyebabkan timbul emosi negatif
itu. Ingat pikiran, emosi, dan tubuh kita merupakan satu kesatuan.
Emosi negatif yang sedang Anda alami sesungguhnya timbul akibat
ide-ide tertentu baik pengalaman masa lalu, kejadian, atau sesuatu yang
’negatif’. Misalnya Anda sekarang sedang sedih, maka kesedihan Anda
mungkin karena pikiran sedang melayang pada suatu kejadian tertentu
mungkin orang tercinta meninggal dunia, tagihan kredit sudah jatuh
tempo bingung mau bayarnya, ingat anak tidak dapat masuk ke sekolah favorit, atau lainnya.
Agar Anda tidak sedih terus menerus, ubahlah fokus pikiran Anda.
Gantilah fokus pikiran ’negatif’ tadi ke fokus pada ide-ide positif.
Ingatlah kejadian, pengalaman, atau seseorang yang Anda cintai.
Misalnya, fokuskan pikiran Anda pada kejadian ketika Anda bercinta
dengan pasangan, masa-masa indah saat pacaran, mendapat hadiah ulang
tahun, anak-anak yang lucu, mendapat komisi pertama, dan lain lain.
Singkatnya, ketika emosi Anda sedang negatif maka ubahlah fokus
pikiran Anda pada hal-hal yang positif, maka seketika emosi Anda pun
menjadi positif.
Kedua, fisiologis
Cara kedua untuk mengelola emosi negatif menjadi emosi positif dapat
Anda lakukan dengan mengubah fisiologis seperti cara bernafas, cara
berdiri, dan ekspresi wajah.
Emosi negatif mempengaruhi sistim pernafasan. Pada waktu Anda marah,
nafas Anda menjadi pendek, lambat, dan tidak teratur. Dengan mengatur
cara bernafas menjadi panjang, dalam, dan teratur, maka emosi Anda
menjadi lebih tenang.
Postur tubuh Anda, seperti cara berdiri atau duduk Anda bisa
mempengaruhi emosi Anda. Kalau posisi duduk menggambarkan pundak
tertarik ke bawah dan kepala menggantung ke bawah juga, nafas pendek
dan lambat, mata ke bawah dan tidak fokus, mulut tertutup rapat dan
tertarik ke bawah, maka postur seperti ini mudah mengundang pikiran dan
emosi yang negatif seperti bosan, lelah, dan sebagainya.
Jika Anda ingin tampil percaya diri,
postur tubuh Anda harus mendukung. Caranya? Misalnya pundak ditarik ke
belakang, mata terbuka lebar dan fokus ke depan, nafas cepat dan dalam,
dan mulut tertarik keatas. Dengan postur yang tepat seperti ini Anda
bisa mengubah emosi negatif menjadi emosi positif.
Anda pasti bisa membedakan ekpresi orang yang menang dan kalah,
orang yang sukses dan yang gagal. Jauhi pola fisiologis, pola pikir,
sikap, dan tindakan orang gagal agar Anda tidak menjadi seperti mereka.
Sebaliknya, arahkan pada fisiologisk, pola pikir, sikap, dan tindakan
orang-orang yang menang dan sukses, maka Anda pun lambat laun bisa
menang dan sukses.
Emosi Anda adalah hidup Anda. Anda ingin sukses, mulailah dengan
mengelola emosi. Emosi positif yang mendukung diperlukan untuk meraih
sukses dan kualitas hidup yang lebih baik.
*) Staf Ahli Direksi AJB
Bumiputera 1912
Salah mengelola emosi bisa membuat Anda terpuruk, tetapi bila Anda
bisa mengelola emosi dengan benar maka sukses pasti dapat diraih dan
kualitas hidup Anda pun menjadi lebih baik.
Emosi adalah kekuatan terpendam yang sangat berpengaruh dalam
kehidupan setiap orang. Emosi termasuk salah satu fungsi dari pikiran
bawah sadar yang memiliki kekuatan sembilan kali lipat. Emosi bisa
mempengaruhi pikiran, sebaliknya pikiran juga bisa mempengaruhi emosi.
Yang pasti, baik pikiran maupun emosi membentuk sikap. Selanjutnya
sikap itu berpotensi menjadi tindakan. Setiap tindakan Anda membuahkan
hasil.
Kabar baik untuk Anda. Jika sekarang Anda tidak puas atas
hasil-hasil yang dicapai dalam hidup Anda, maka perbaikilah cara
mengelola emosi Anda. Anda boleh percaya atau tidak percaya. Fakta
membuktikan banyak orang gagal dalam hidup ini akibat tidak sanggup
mengelola emosi dengan baik. Kegagalan dalam bisnis, karir, belajar,
keluarga, dan bergaul dengan orang lain, lebih banyak disebabkan oleh
emosi yang tidak mendukung.
Kekuatan Emosi
Masih ingat kejadian musibah nasional bencana tsunami di Aceh tahun
2004. Bencana gelombang tsunami menimbulkan emosi sedih bagi banyak
orang yang menjadi korban dan mereka yang menyaksikannya walaupun hanya
melalui media massa. Emosi sedih ini bersifat negatif, tetapi apabila
dikelola dengan benar bisa menjadi kekuatan bagi banyak orang untuk
bertindak positif. Sebut saja misalnya memberikan bantuan dan
pertolongan kepada para korban. Bantuan dana milyaran Rupiah dapat
dikumpulkan dari berbagai kalangan masyarakat karena emosi sedih
berhasil diubah menjadi energi positif.
Emosi marah yang kemudian berubah menjadi dendam bisa menimbulkan
pembunuhan. Emosi marah ini bila dikelola dengan benar bisa menjadi
kekuatan dalam bentuk semangat kerja, belajar, atau berprestasi.
Kemarahan Anda terhadap kemiskinan justru menjadi kekuatan besar Anda
untuk mengubah kemiskinan menjadi hidup penuh dengan kemakmuran.
Emosi takut misalnya takut gagal bisa membuat orang tidak mau
mencoba atau berbuat sesuatu. Emosi takut gagal yang negatif ini bila
dikelola dengan benar, justru membuat seseorang rajin belajar, banyak
bertanya, maupun berlatih agar mampu melakukan sesuatu hingga berhasil.
Masih ingat karya besar seperti tembok cina, tahukah Anda bahwa tembok
cina itu adalah buah dari rasa takut diserang musuh.
Anda perlu tahu, emosi negatif sangat berbahaya bagi tubuh, pikiran,
dan kehidupan kita. Dalam psikologi terdapat istilah psikosomatis,
yaitu penyakit pada tubuh manusia yang disebabkan oleh emosi negatif.
Misalnya stres menyebabkan gangguan pencernaan, khawatir bisa
menyebabkan sakit punggung, marah menyebabkan hepatitis, dan
sebagainya. Sebaliknya, dengan emosi yang positif kita bisa menjaga
kesehatan agar tetap prima dan kebal terhadap penyakit. Bahkan, dengan
emosi yang positif suatu penyakit bisa disembuhkan atau setidaknya
mempercepat penyembuhan suatu penyakit.
Mengubah Emosi Negatif Menjadi Positif
Dalam Neuro Linguitik Programming (NLP) terdapat teknik yang dapat
mengubah emosi negatif menjadi energi positif seketika dengan
menggunakan state of management. Dua cara untuk mengelola keadaan
pikiran maupun emosi Anda.
Pertama, mengubah fokus pikiran
Ketika emosi Anda sedang negatif seperti marah, kecewa, sedih, takut,
malas, dan seterusnya, maka Anda perlu menelusuri pikiran Anda lebih
dulu. Ide-ide dalam pikiran apa yang menyebabkan timbul emosi negatif
itu. Ingat pikiran, emosi, dan tubuh kita merupakan satu kesatuan.
Emosi negatif yang sedang Anda alami sesungguhnya timbul akibat
ide-ide tertentu baik pengalaman masa lalu, kejadian, atau sesuatu yang
’negatif’. Misalnya Anda sekarang sedang sedih, maka kesedihan Anda
mungkin karena pikiran sedang melayang pada suatu kejadian tertentu
mungkin orang tercinta meninggal dunia, tagihan kredit sudah jatuh
tempo bingung mau bayarnya, ingat anak tidak dapat masuk ke sekolah favorit, atau lainnya.
Agar Anda tidak sedih terus menerus, ubahlah fokus pikiran Anda.
Gantilah fokus pikiran ’negatif’ tadi ke fokus pada ide-ide positif.
Ingatlah kejadian, pengalaman, atau seseorang yang Anda cintai.
Misalnya, fokuskan pikiran Anda pada kejadian ketika Anda bercinta
dengan pasangan, masa-masa indah saat pacaran, mendapat hadiah ulang
tahun, anak-anak yang lucu, mendapat komisi pertama, dan lain lain.
Singkatnya, ketika emosi Anda sedang negatif maka ubahlah fokus
pikiran Anda pada hal-hal yang positif, maka seketika emosi Anda pun
menjadi positif.
Kedua, fisiologis
Cara kedua untuk mengelola emosi negatif menjadi emosi positif dapat
Anda lakukan dengan mengubah fisiologis seperti cara bernafas, cara
berdiri, dan ekspresi wajah.
Emosi negatif mempengaruhi sistim pernafasan. Pada waktu Anda marah,
nafas Anda menjadi pendek, lambat, dan tidak teratur. Dengan mengatur
cara bernafas menjadi panjang, dalam, dan teratur, maka emosi Anda
menjadi lebih tenang.
Postur tubuh Anda, seperti cara berdiri atau duduk Anda bisa
mempengaruhi emosi Anda. Kalau posisi duduk menggambarkan pundak
tertarik ke bawah dan kepala menggantung ke bawah juga, nafas pendek
dan lambat, mata ke bawah dan tidak fokus, mulut tertutup rapat dan
tertarik ke bawah, maka postur seperti ini mudah mengundang pikiran dan
emosi yang negatif seperti bosan, lelah, dan sebagainya.
Jika Anda ingin tampil percaya diri,
postur tubuh Anda harus mendukung. Caranya? Misalnya pundak ditarik ke
belakang, mata terbuka lebar dan fokus ke depan, nafas cepat dan dalam,
dan mulut tertarik keatas. Dengan postur yang tepat seperti ini Anda
bisa mengubah emosi negatif menjadi emosi positif.
Anda pasti bisa membedakan ekpresi orang yang menang dan kalah,
orang yang sukses dan yang gagal. Jauhi pola fisiologis, pola pikir,
sikap, dan tindakan orang gagal agar Anda tidak menjadi seperti mereka.
Sebaliknya, arahkan pada fisiologisk, pola pikir, sikap, dan tindakan
orang-orang yang menang dan sukses, maka Anda pun lambat laun bisa
menang dan sukses.
Emosi Anda adalah hidup Anda. Anda ingin sukses, mulailah dengan
mengelola emosi. Emosi positif yang mendukung diperlukan untuk meraih
sukses dan kualitas hidup yang lebih baik.
*) Staf Ahli Direksi AJB
Bumiputera 1912