Indeks
facebook admin
Seratus tahun yang lalu sigmund freud, bapak psikologi modern mengatakan bahwa ada satu pertanyaan yang tak bisa dia jawab:”pria yang seperti apa yang cewek inginkan?” sudah menjadi rahasia umum jika cewek ditanya, “pria seperti apa yang kamu inginkan?” maka dia akan menjawab, “ saya menginginkan niceguys yang berasal dari keluarga saleh, taat beribadah, jujur, baik, dan bertanggung jawab dll.” Benarkah demikian? Kenyataannya di luar sana cewek malah memilih pria yang sebaliknya. Mari kita lihat, banyak selebritis yang cakep-cakep tertarik dengan musisi yang pecandu narkoba, tampang kriminil, dan penjahat kelamin. Bahkan kabar yang paling heboh kemaren, datang dari Ariel Peterpan yang ML dengan 31 selebritis cakep di ibukota.
Dan mengapa cewek yang menarik malah memilih bad boys? Saya pikir kamu sudah mendapat gambaran besarnya. Point saya adalah ada perbedaan antara apa yang cewek katakan dan apa yang cewek rasakan. Perbedaannya terletak pada keinginan dan ketertarikan. Cewek seringkali mengalami konflik batin atau dalam bahasa nyastranya disebut konflik internal. Dan kebanyakan kasus cewek merespon secara tak masuk akal, dan seringkali berbeda dengan apa yang mereka katakan. Pertanyaannya adalah, “bagaimana saya bisa membuat cewek tertarik tanpa saya harus menjadi bad boys?” Saat saya mulai mempelajari ilmu romansa, saya tertarik dengan sebuah konsep dahsyat.
Konsep yang sangat mengesankan sekali itu, sering disebut oleh para senior saya sebagai nice guys syndrome. Mengesankan mengapa? Karena saya baru menyadari bahwa selama ini saya terkena nice guys syndrome sehingga saya tidak pernah bisa mendapatkan cewek. Di masa SMP dan SMA saya bahkan sama sekali tidak berani ngobrol dengan cewek yang saya sukai. Saya hanya bisa memandanginya dari kejauhan sambil menuliskan puisi-puisi cinta. Walau sedari kecil saya sering diasuh oleh wanita dewasa, namun saya bisa dikatakan jarang memiliki teman wanita sebaya yang akrab.
Saya merasa ada yang berbeda dari teman-teman saya. Mengapa mereka bisa mudah akrab dengan cewek, sedangkan saya tidak. Ada beberapa faktor yang membuat saya gagal untuk menjalin hubungan dengan cewek. OK, Yang pertama jujur saya akui, saya termasuk dalam barisan Pria MUka Susah. Kebetulan perekonomian keluarga pada saat itu sangat memprihatinkan sehingga saya pulang sekolah pun sering jalan kaki walau jarak yang ditempuh sekitar 9 kilo lebih. Ada rasa minder & iri melihat teman saya yang sering memamerkan sepeda motor mewah yang lagi tren-trennya saat itu. Dan jika saya teliti lagi, mereka yang memiliki sepeda motor yang sudah dianggap mewah di tahun 2002 itu ternyata selalu pulang sekolah dengan membawa cewek cantik. Saking irinya saya, saya sampai menyebut cewek-cewek itu dengan sebutan “cewek bau bensin”; karena saya dulu berpikiran bahwa cewek cakep sangat materialistis; butuh biaya perawatan, mahal dibeli, dan selalu cari tebengan.
Faktor kedua mengapa saya gagal adalah saya terlalu lama terlena dengan lagu-lagu mellow dan sinetron yang menjadi obat pelipur lara saya di waktu kesepian. Dan obat itu sebenarnya adalah candu yang merusak kehidupan saya. Faktor ketiga mengapa saya gagal, karena saya tidak tahu cara menjalin hubungan romansa. Karena yang saya pikirkan waktu itu, datang ke sekolah, belajar, dan organisasi. Saya sangat kaku dalam bergaul. Jika kalian punya pengalaman yang serupa dengan pengalaman saya, kalian termasuk golongan orang-orang yang beruntung telah membaca tulisan saya, yakni golongan yang akan saya beri petunjuk jalan yang lurus. Stay on bro....!
Selain saya, apakah ada yang jadi pemuja rahasia di sini? Saya tanya lagi, apakah ada yang minder dengan cewek karena dilahirkan sebagai pria miskin? Saya tanya lagi, apakah ada dari kalian yang selama ini terlena dengan sinetron dan lagu-lagu mellow? Saya tanya lagi, apakah ada dari kalian yang rela melakukan apapun untuk cewek idaman kalian demi mendapat status pacaran? Saya tanya lagi, apakah ada dari kalian yang mabuk-mabukan untuk melupakan cewek yang menolak kalian? Jika kalian mengalami kejadian yang saya tanyakan tadi, saya minta sekarang juga kamu ke belakang, cuci muka, dan kembali perhatikan dengan jelas. Buka mata hati kesadaran kalian. Buat keputusan sekarang juga untuk mengambil alih kehidupan kita yang selama ini kita pasrahkan pada kehendak orangtua kita, kehendak lingkungan teman-teman kita, kehendak tayangan televisi, dan kehendak alam.
Dari respons beberapa tulisan yang pernah saya sampaikan, saya mengambil beberapa kesimpulan awal, yakni:
1. Kita tidak bisa menjadi pria yang terlalu “nice” pada cewek, kita tidak boleh melakukan dan membelikan apapun yang mereka minta.
2. Cewek tidak akan merespons kebaikan, pemberian, perhatian dan approval yang kita berikan.
3. Ketertarikan bukanlah sebuah pilihan. Tapi ketertarikan adalah keharusan untuk membuat cewek jatuh cinta pada kita. Jika cewek tidak tertarik, maka sangat sulit untuk melangkah ke level selanjutnya, karena mereka hanya akan menganggap kita sebagai teman biasa.
4. Ketertarikan dua lawan jenis sangat berbeda. Pria tertarik dengan penampilan cewek terlebih dahulu, kemudian kepribadiannya. Sedangkan cewek tertarik pada kepribadian terlebih dahulu, baru penampilannya. (saya tahu, cewek akan melihat kamu terlebih dahulu, sebelum mereka mengenalmu lebih jauh, jadi kamu akan dinilai berdasar penampilan, namun sejauh kita fokus pada daya tarik, personality lebih penting).
5. Pria melihat cewek disebut menarik dari sensualitas fisiknya. Sedangkan cewek tidak demikian. Cewek akan mencari tahu tentang siapa kamu dan dia akan mengambil keputusan apakah kamu layak menjadi pacarnya ataukah kamu hanya berstatus sebagai teman biasa.
Cewek sangat menginginkan pria yang bisa membuatnya tertarik secara emosional, karena cewek meyakini, pria yang demikian ini adalah cinta sejatinya alias soulmate. Saya meyakini bahwa pria yang tidak menarik secara fisik dan finansial dapat memenangkan hati cewek daripada seorang pria tampan dan kaya tapi tidak punya kepribadian dan kualitas yang menarik.
Kebanyakan nice guys berpikir bahwa cewek menginginkan pria yang selalu ada, yakni pria yang rela mengorbankan waktunya untuk si cewek. Saya memberikan tulisan ini agar kamu segera mengakhiri kehidupanmu sebagai seorang nice guys dan memulai kehidupan baru sebagai REAL MAN. Terakhir, saya hanya berharap bahwa kamu sungguh-sungguh berkomitmen pada dirimu sendiri untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari hari ini. Saya minta kamu berkomitmen untuk menata kehidupanmu.
Dan mengapa cewek yang menarik malah memilih bad boys? Saya pikir kamu sudah mendapat gambaran besarnya. Point saya adalah ada perbedaan antara apa yang cewek katakan dan apa yang cewek rasakan. Perbedaannya terletak pada keinginan dan ketertarikan. Cewek seringkali mengalami konflik batin atau dalam bahasa nyastranya disebut konflik internal. Dan kebanyakan kasus cewek merespon secara tak masuk akal, dan seringkali berbeda dengan apa yang mereka katakan. Pertanyaannya adalah, “bagaimana saya bisa membuat cewek tertarik tanpa saya harus menjadi bad boys?” Saat saya mulai mempelajari ilmu romansa, saya tertarik dengan sebuah konsep dahsyat.
Konsep yang sangat mengesankan sekali itu, sering disebut oleh para senior saya sebagai nice guys syndrome. Mengesankan mengapa? Karena saya baru menyadari bahwa selama ini saya terkena nice guys syndrome sehingga saya tidak pernah bisa mendapatkan cewek. Di masa SMP dan SMA saya bahkan sama sekali tidak berani ngobrol dengan cewek yang saya sukai. Saya hanya bisa memandanginya dari kejauhan sambil menuliskan puisi-puisi cinta. Walau sedari kecil saya sering diasuh oleh wanita dewasa, namun saya bisa dikatakan jarang memiliki teman wanita sebaya yang akrab.
Saya merasa ada yang berbeda dari teman-teman saya. Mengapa mereka bisa mudah akrab dengan cewek, sedangkan saya tidak. Ada beberapa faktor yang membuat saya gagal untuk menjalin hubungan dengan cewek. OK, Yang pertama jujur saya akui, saya termasuk dalam barisan Pria MUka Susah. Kebetulan perekonomian keluarga pada saat itu sangat memprihatinkan sehingga saya pulang sekolah pun sering jalan kaki walau jarak yang ditempuh sekitar 9 kilo lebih. Ada rasa minder & iri melihat teman saya yang sering memamerkan sepeda motor mewah yang lagi tren-trennya saat itu. Dan jika saya teliti lagi, mereka yang memiliki sepeda motor yang sudah dianggap mewah di tahun 2002 itu ternyata selalu pulang sekolah dengan membawa cewek cantik. Saking irinya saya, saya sampai menyebut cewek-cewek itu dengan sebutan “cewek bau bensin”; karena saya dulu berpikiran bahwa cewek cakep sangat materialistis; butuh biaya perawatan, mahal dibeli, dan selalu cari tebengan.
Faktor kedua mengapa saya gagal adalah saya terlalu lama terlena dengan lagu-lagu mellow dan sinetron yang menjadi obat pelipur lara saya di waktu kesepian. Dan obat itu sebenarnya adalah candu yang merusak kehidupan saya. Faktor ketiga mengapa saya gagal, karena saya tidak tahu cara menjalin hubungan romansa. Karena yang saya pikirkan waktu itu, datang ke sekolah, belajar, dan organisasi. Saya sangat kaku dalam bergaul. Jika kalian punya pengalaman yang serupa dengan pengalaman saya, kalian termasuk golongan orang-orang yang beruntung telah membaca tulisan saya, yakni golongan yang akan saya beri petunjuk jalan yang lurus. Stay on bro....!
Selain saya, apakah ada yang jadi pemuja rahasia di sini? Saya tanya lagi, apakah ada yang minder dengan cewek karena dilahirkan sebagai pria miskin? Saya tanya lagi, apakah ada dari kalian yang selama ini terlena dengan sinetron dan lagu-lagu mellow? Saya tanya lagi, apakah ada dari kalian yang rela melakukan apapun untuk cewek idaman kalian demi mendapat status pacaran? Saya tanya lagi, apakah ada dari kalian yang mabuk-mabukan untuk melupakan cewek yang menolak kalian? Jika kalian mengalami kejadian yang saya tanyakan tadi, saya minta sekarang juga kamu ke belakang, cuci muka, dan kembali perhatikan dengan jelas. Buka mata hati kesadaran kalian. Buat keputusan sekarang juga untuk mengambil alih kehidupan kita yang selama ini kita pasrahkan pada kehendak orangtua kita, kehendak lingkungan teman-teman kita, kehendak tayangan televisi, dan kehendak alam.
Dari respons beberapa tulisan yang pernah saya sampaikan, saya mengambil beberapa kesimpulan awal, yakni:
1. Kita tidak bisa menjadi pria yang terlalu “nice” pada cewek, kita tidak boleh melakukan dan membelikan apapun yang mereka minta.
2. Cewek tidak akan merespons kebaikan, pemberian, perhatian dan approval yang kita berikan.
3. Ketertarikan bukanlah sebuah pilihan. Tapi ketertarikan adalah keharusan untuk membuat cewek jatuh cinta pada kita. Jika cewek tidak tertarik, maka sangat sulit untuk melangkah ke level selanjutnya, karena mereka hanya akan menganggap kita sebagai teman biasa.
4. Ketertarikan dua lawan jenis sangat berbeda. Pria tertarik dengan penampilan cewek terlebih dahulu, kemudian kepribadiannya. Sedangkan cewek tertarik pada kepribadian terlebih dahulu, baru penampilannya. (saya tahu, cewek akan melihat kamu terlebih dahulu, sebelum mereka mengenalmu lebih jauh, jadi kamu akan dinilai berdasar penampilan, namun sejauh kita fokus pada daya tarik, personality lebih penting).
5. Pria melihat cewek disebut menarik dari sensualitas fisiknya. Sedangkan cewek tidak demikian. Cewek akan mencari tahu tentang siapa kamu dan dia akan mengambil keputusan apakah kamu layak menjadi pacarnya ataukah kamu hanya berstatus sebagai teman biasa.
Cewek sangat menginginkan pria yang bisa membuatnya tertarik secara emosional, karena cewek meyakini, pria yang demikian ini adalah cinta sejatinya alias soulmate. Saya meyakini bahwa pria yang tidak menarik secara fisik dan finansial dapat memenangkan hati cewek daripada seorang pria tampan dan kaya tapi tidak punya kepribadian dan kualitas yang menarik.
Kebanyakan nice guys berpikir bahwa cewek menginginkan pria yang selalu ada, yakni pria yang rela mengorbankan waktunya untuk si cewek. Saya memberikan tulisan ini agar kamu segera mengakhiri kehidupanmu sebagai seorang nice guys dan memulai kehidupan baru sebagai REAL MAN. Terakhir, saya hanya berharap bahwa kamu sungguh-sungguh berkomitmen pada dirimu sendiri untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dari hari ini. Saya minta kamu berkomitmen untuk menata kehidupanmu.
