Resiko Selalu Ada
Setiap yang kita lakukan adalah mengandung resiko. Mulai dari memasak, ada resikonya. Coba saja kita lihat resiko dari memasak. Pertama resiko gosong, resiko tidak enak, resiko ada racunnya, resiko tidak sehat, bahkan resiko kebakaran. Lalu apakah Anda tidak akan masak?
Naik angkotpun mengandung resiko. Resiko kecopetan dan resiko kecelakaan. Apakah Anda tidak akan naik angkot? Tidak karena saya punya mobil, apakah mengendarai mobil sendiri tidak ada resikonya? Bahkan jalan kakipun tetap mengandung resiko, lalu apakah Anda tidak akan keluar rumah?
Memasak dan mengendarai kendaraan juga mengandung resiko, bahkan sampai resiko kehilangan nyawa. Tetapi semua orang melakukannya. Kenapa? Karena kita semua membutuhkannya, jadi dengan "terpaksa" kita melakukannya bahkan setiap hari.
Ketakutan Hanya Membatasi
Coba bayangkan jika Anda takut dengan resiko memasak dan menaiki kendaraan. Anda akan sangat terbatasi, sulit melakukan berbagai hal yang sangat vital bagi kehidupan Anda.
Begitu juga, dengan ketakutan-ketakutan yang lainnya akan membatasi Anda untuk melakukan berbagai hal yang sangat berarti bagi Anda. Orang tidak akan mau berbisnis karena takut akan gagal sehingga uangnya akan hilang, dia tidak akan mendapatkan uang dari berbisnis. Seorang penjual yang takut akan ditolak, dia tidak akan mendapatkan seorang pembeli.
Napoleon Hill dalam bukunya Think and Grow Rich mengatakan: "Rasa takut ini melumpuhkan kemampuan pertimbangan akal, merusak kemampuan imajinasi, membunuh rasa percaya pada diri sendiri, merongrong antusiasme, melemahkan inisiatif, menuju ketidak pastian mengejar sasaran, mendorong kebiasaan menunda- nunda, menghapus semangat, dan membuat kontrol atas diri sendiri jadi mustahil.
Rasa takut merenggut pesona dari kepribadian seseorang, menghancurkan kemungkinan kemungkinan pemikiran yang akurat, mengalihkan konsentrasi ats upaya; rasa takut mengalahkan ketekunan, mengubah kekuatan kemauan menjadi hal yang tidak ada artinya, membinasakan ambisi, mengaburkan ingatan, dan mengundang kegagalan dalam setiap bentuk yang bisa dipikirkan; rasa takut membunuh cinta dan mematikan emosi hati yang lebih halus, menghambat persahabatan dan mengndang bencana dalam seratus bentuk, mengakibatkan orang tidak bisa tidur, mendatangkan kesengsaraan dan ketidakbahagiaan---dan semua ini terjadi walaupun ada kenyataan bahwa kita hidup dalam dunia yang penuh keberlimpahan apa saja yang diinginkan orang tanpa ada yang menghalangi kita mendaptakan apa yang kita inginkan, kecuali kurangnya tekat yang pasti."
Jangan Biarkan Rasa Takut Bersama Anda.
Rasa takut bisa dihindari. Menjadi orang berani bisa dipelajari. Anda pun bisa, semua orang bisa, termasuk Anda.
Setiap yang kita lakukan adalah mengandung resiko. Mulai dari memasak, ada resikonya. Coba saja kita lihat resiko dari memasak. Pertama resiko gosong, resiko tidak enak, resiko ada racunnya, resiko tidak sehat, bahkan resiko kebakaran. Lalu apakah Anda tidak akan masak?
Naik angkotpun mengandung resiko. Resiko kecopetan dan resiko kecelakaan. Apakah Anda tidak akan naik angkot? Tidak karena saya punya mobil, apakah mengendarai mobil sendiri tidak ada resikonya? Bahkan jalan kakipun tetap mengandung resiko, lalu apakah Anda tidak akan keluar rumah?
Memasak dan mengendarai kendaraan juga mengandung resiko, bahkan sampai resiko kehilangan nyawa. Tetapi semua orang melakukannya. Kenapa? Karena kita semua membutuhkannya, jadi dengan "terpaksa" kita melakukannya bahkan setiap hari.
Ketakutan Hanya Membatasi
Coba bayangkan jika Anda takut dengan resiko memasak dan menaiki kendaraan. Anda akan sangat terbatasi, sulit melakukan berbagai hal yang sangat vital bagi kehidupan Anda.
Begitu juga, dengan ketakutan-ketakutan yang lainnya akan membatasi Anda untuk melakukan berbagai hal yang sangat berarti bagi Anda. Orang tidak akan mau berbisnis karena takut akan gagal sehingga uangnya akan hilang, dia tidak akan mendapatkan uang dari berbisnis. Seorang penjual yang takut akan ditolak, dia tidak akan mendapatkan seorang pembeli.
Napoleon Hill dalam bukunya Think and Grow Rich mengatakan: "Rasa takut ini melumpuhkan kemampuan pertimbangan akal, merusak kemampuan imajinasi, membunuh rasa percaya pada diri sendiri, merongrong antusiasme, melemahkan inisiatif, menuju ketidak pastian mengejar sasaran, mendorong kebiasaan menunda- nunda, menghapus semangat, dan membuat kontrol atas diri sendiri jadi mustahil.
Rasa takut merenggut pesona dari kepribadian seseorang, menghancurkan kemungkinan kemungkinan pemikiran yang akurat, mengalihkan konsentrasi ats upaya; rasa takut mengalahkan ketekunan, mengubah kekuatan kemauan menjadi hal yang tidak ada artinya, membinasakan ambisi, mengaburkan ingatan, dan mengundang kegagalan dalam setiap bentuk yang bisa dipikirkan; rasa takut membunuh cinta dan mematikan emosi hati yang lebih halus, menghambat persahabatan dan mengndang bencana dalam seratus bentuk, mengakibatkan orang tidak bisa tidur, mendatangkan kesengsaraan dan ketidakbahagiaan---dan semua ini terjadi walaupun ada kenyataan bahwa kita hidup dalam dunia yang penuh keberlimpahan apa saja yang diinginkan orang tanpa ada yang menghalangi kita mendaptakan apa yang kita inginkan, kecuali kurangnya tekat yang pasti."
Jangan Biarkan Rasa Takut Bersama Anda.
Rasa takut bisa dihindari. Menjadi orang berani bisa dipelajari. Anda pun bisa, semua orang bisa, termasuk Anda.