Kebanyakan pria hanya membayangkan apa yang mereka inginkan. Banyak pria yang bermuka dua, memakai topeng sosial saat mereka berhadapan dengan cewek. Dulu saya paling males kalau cuman ngobrol ringan, ngalor-ngidul tanpa arah dan penuh dengan basa-basi. Sejak kecil saya dididik ekstra serius oleh orangtua. Saya dibesarkan dalam keluarga kelas menengah, orangtua yang sangat religious dan taat beragama. Menjelang dewasa, saya mulai bimbang dengan kehidupan saya, di satu sisi saya diharuskan menjalani kehidupan yang religious, serba perfeks & sok baik; tapi di satu sisi saya menginginkan kehidupan bebas seperti teman-teman saya yang punya pacar. Saat itu saya mulai mengalami dilemma. Saya mulai focus mendengarkan apa kata orang lain tentang kelemahan saya. Terutama orangtua saya adalah kritikus hebat yang mengkritik dan menyalahkan tingkah laku saya yang dinilai tidak cocok dengan keinginannya. Orangtua saya bahkan tak segan untuk mencerca apa yang menurutnya itu salah. Seolah-olah kebenaran hanya milik orangtua saya.
Itulah mengapa selama itu saya merasa tidak nyaman dengan diri saya sendiri. Saya seolah dipaksa untuk merasa bersalah atas perbuatan saya yang menurut saya sendiri itu tidak salah. Ada fakta fundamental dibalik interaksi pria dan wanita: KITA SEMUA MENGINGINKAN “SESUATU”. BOHONG Jika kamu tidak menginginkan “sesuatu” dari cewek, itu MUNAFIK namanya. Betul kata kang Pidi Baeq, personel the panas dalam dalam lagunya kelamin uber alles, “siapapun kamu, bagaimanapun, UJUNG-UJUNGNYA minta KELAMIN, mencari pacar yang terbaik, Cantik tanpa kelamin PERCUMA ! Mengaku punya cinta suci, ujung-ujungnya minta KELAMIN !” yah, jujur kita semua butuh cewek untuk memuaskan hasrat kita. KAMU Masih mau mengelak? Jangan-jangan kamu MAHO alias GAY yang gak doyan cewek? hiiiiii JIJIK ! Kedua, tentu kita menginginkan cinta dan respek. Lalu mengapa pria melakukan obrolan ringan dengan cewek? Karena mereka bingung menentukan tujuan antara cinta, seks, atau cinta platonic. Atau mungkin mereka sudah tahu tujuan mereka, tapi mereka takut mengomunikasikannya pada cewek. Menurut pengalaman dan pengamatan saya, biasanya ini adalah yang terjadi belakangan. Berjanjilah pada saya, mulai sekarang jangan takut ngobrol dengan cewek !
Sangat rugi jika kamu menyembunyikan hasrat, ketertarikan, dan “maksud baik” itu. Mungkin orang akan membantah bahwa menunjukkan ketertarikan seksual pada cewek di awal ketemu itu secara sosial sangat tidak sopan. Saya sangat tidak setuju dengan mereka. menunjukkan ketertarikan seksual itu bukanlah tindakan criminal. Menunjukkan ketertarikan seksual itu adalah pengakuan yang sangat jujur dan harus dijunjung tinggi. Namun saya tidak menyarankan kalian memegang buah dada tuh cewek, itu namanya KURANG AJAR !!!
Itulah mengapa selama itu saya merasa tidak nyaman dengan diri saya sendiri. Saya seolah dipaksa untuk merasa bersalah atas perbuatan saya yang menurut saya sendiri itu tidak salah. Ada fakta fundamental dibalik interaksi pria dan wanita: KITA SEMUA MENGINGINKAN “SESUATU”. BOHONG Jika kamu tidak menginginkan “sesuatu” dari cewek, itu MUNAFIK namanya. Betul kata kang Pidi Baeq, personel the panas dalam dalam lagunya kelamin uber alles, “siapapun kamu, bagaimanapun, UJUNG-UJUNGNYA minta KELAMIN, mencari pacar yang terbaik, Cantik tanpa kelamin PERCUMA ! Mengaku punya cinta suci, ujung-ujungnya minta KELAMIN !” yah, jujur kita semua butuh cewek untuk memuaskan hasrat kita. KAMU Masih mau mengelak? Jangan-jangan kamu MAHO alias GAY yang gak doyan cewek? hiiiiii JIJIK ! Kedua, tentu kita menginginkan cinta dan respek. Lalu mengapa pria melakukan obrolan ringan dengan cewek? Karena mereka bingung menentukan tujuan antara cinta, seks, atau cinta platonic. Atau mungkin mereka sudah tahu tujuan mereka, tapi mereka takut mengomunikasikannya pada cewek. Menurut pengalaman dan pengamatan saya, biasanya ini adalah yang terjadi belakangan. Berjanjilah pada saya, mulai sekarang jangan takut ngobrol dengan cewek !
Sangat rugi jika kamu menyembunyikan hasrat, ketertarikan, dan “maksud baik” itu. Mungkin orang akan membantah bahwa menunjukkan ketertarikan seksual pada cewek di awal ketemu itu secara sosial sangat tidak sopan. Saya sangat tidak setuju dengan mereka. menunjukkan ketertarikan seksual itu bukanlah tindakan criminal. Menunjukkan ketertarikan seksual itu adalah pengakuan yang sangat jujur dan harus dijunjung tinggi. Namun saya tidak menyarankan kalian memegang buah dada tuh cewek, itu namanya KURANG AJAR !!!
Terakhir diubah oleh admin tanggal Sun Feb 12, 2012 5:32 am, total 1 kali diubah