Rasa cemburu selalu menjadi penyebab utama seseorang mengikat pasangannya. Untuk mengatasi rasa cemburu, kita harus bisa mengendalikannya. Mengendalikan tidak sama dengan memendam. Jika kita memendam rasa cemburu, maka ia akan menumpuk dan semakin lama semakin membesar tumpukan yang kita simpan di dalam hati kita. Lalu apa yang akan terjadi jika suatu saat tumpukan itu meledak?? Anda tentu sudah bisa menjawabnya.
Mengendalikan rasa cemburu berarti kita bisa menunjukkan kepada pasangan kita bahwa kita mempunyai rasa cemburu kepadanya tetapi dengan kadar kemarahan yang sudah dikendalikan, misalnya jika kita merasa cemburu dan kita mampu mengendalikanya, kita akan mengatakan,”Aku cemburu padanya, tapi aku gak mau maksa kamu untuk menjauhinya. Hanya saja aku ingin kamu juga memikirkan perasaanku karena aku cinta sama kamu”. Beda halnya jika kita tidak bisa mengendalikannya maka kita bisa saja mengatakan seperti ini,”Kamu tahu gak sih aku cemburu kamu dekat dengan dia. Pokoknya mulai sekarang jauhi dia demi aku”. Wow . . ayo siapa yang merasa seperti itu? Itu sangat egois, bukan?? Lalu apa yang akan pasangan kita rasakan jika kita tidak bisa mengendalikan rasa cemburu kita? Jawabannya adalah illfeel.
Jangan pernah berharap kita mampu mengendalikan emosi pasangan kita jika kita sendiri tidak mampu mengendalikan rasa cemburu kita. Hal ini yang selalu terlupakan oleh kita, bukan begitu?? Ya, mulai sekarang kita harus belajar merubah diri kita menjadi lebih baik untuk diri kita sendiri, bukan untuk pasangan kita. Kenapa?? Karena jika kita berubah demi pasangan kita, suatu saat jika pasangan kita melakukan kesalahan, kita akan cenderung menuntut,”Aku sudah berubah demi kamu, tapi kenapa kamu tetap gak mau ngerti?”. Tapi jika kita berubah demi diri kita sendiri, lalu pasangan kita berbuat kesalahan, kita akan lebih mudah mengendalikan diri kita sendiri. Mana yang akan anda pilih??
Sangat banyak kesalahan-kesalahan yang tidak kita sadari karena kita hanya mengikuti ego kita tapi tidak mau mengikuti saran orang lain. Jika kita mau melihat kekurangan kita, maka lihatlah diri kita dari sudut pandang yang berbeda. Caranya jika suatu saat kita melakukan sesuatu yang egois misalnya mengikat pasangan kita, cobalah pikirkan bagaimana seandainya kita yang diikat atau diperlakukan seperti itu, maka dengan begitu kita bisa sedikit lebih bisa berfikir sebelum bertindak.
Mengendalikan rasa cemburu berarti kita bisa menunjukkan kepada pasangan kita bahwa kita mempunyai rasa cemburu kepadanya tetapi dengan kadar kemarahan yang sudah dikendalikan, misalnya jika kita merasa cemburu dan kita mampu mengendalikanya, kita akan mengatakan,”Aku cemburu padanya, tapi aku gak mau maksa kamu untuk menjauhinya. Hanya saja aku ingin kamu juga memikirkan perasaanku karena aku cinta sama kamu”. Beda halnya jika kita tidak bisa mengendalikannya maka kita bisa saja mengatakan seperti ini,”Kamu tahu gak sih aku cemburu kamu dekat dengan dia. Pokoknya mulai sekarang jauhi dia demi aku”. Wow . . ayo siapa yang merasa seperti itu? Itu sangat egois, bukan?? Lalu apa yang akan pasangan kita rasakan jika kita tidak bisa mengendalikan rasa cemburu kita? Jawabannya adalah illfeel.
Jangan pernah berharap kita mampu mengendalikan emosi pasangan kita jika kita sendiri tidak mampu mengendalikan rasa cemburu kita. Hal ini yang selalu terlupakan oleh kita, bukan begitu?? Ya, mulai sekarang kita harus belajar merubah diri kita menjadi lebih baik untuk diri kita sendiri, bukan untuk pasangan kita. Kenapa?? Karena jika kita berubah demi pasangan kita, suatu saat jika pasangan kita melakukan kesalahan, kita akan cenderung menuntut,”Aku sudah berubah demi kamu, tapi kenapa kamu tetap gak mau ngerti?”. Tapi jika kita berubah demi diri kita sendiri, lalu pasangan kita berbuat kesalahan, kita akan lebih mudah mengendalikan diri kita sendiri. Mana yang akan anda pilih??
Sangat banyak kesalahan-kesalahan yang tidak kita sadari karena kita hanya mengikuti ego kita tapi tidak mau mengikuti saran orang lain. Jika kita mau melihat kekurangan kita, maka lihatlah diri kita dari sudut pandang yang berbeda. Caranya jika suatu saat kita melakukan sesuatu yang egois misalnya mengikat pasangan kita, cobalah pikirkan bagaimana seandainya kita yang diikat atau diperlakukan seperti itu, maka dengan begitu kita bisa sedikit lebih bisa berfikir sebelum bertindak.