Yang dimaksud rasa sakit di sini bukan hanya sakit secara fisik, tetapi juga sakit secara psikologis yang berupa kemarahan, kemuakan, kedongkolan, kebosanan, kecemburuan, kesepian, rasa bersalah, penghinaan, kesedihan, putus asa, rasa takut, depresi, panik dan kebencian. Penyakit emosi itulah yang membuat kita lemah dan tidak berdaya untuk berhenti merokok dan membuat suara hati kamu membujukmu untuk mulai merokok lagi. Setiap kita merasa sakit emosi yang kita alami dalam setiap pengalaman hidup, pada masa-masa itulah kita berperilaku tidak lazim melebihi kepribadian kita.
Kemungkinan kita seringkali merahasiakan pada orang lain jika kita merasakan penyakit emosi tadi, kita cenderung betah untuk menahan rasa sakitnya. Karena saat kita menceritakan rasa sakit tersebut pada orang lain, mereka cenderung menghina dan mengolok-olok masalah kita. Kecanduan yang disebabkan oleh rasa sakit ini bisa diobati dengan cara mengobati penyakit emosinya terlebih dahulu. Karena rasa sakit itulah yang membuat emosi kita menguasai logika kita. Seseorang yang bukan perokok akan tiba-tiba bisa saja menjadi perokok aktif setelah jiwa/emosi orang tersebut mengalami sakit. Itulah kenapa, jika kamu melihat orang stress dan orang gila selalu menghabiskan rokok. Ketidaksabaran seseorang dalam antrean panjang yang tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya berbaris akan membuat dia bosan dan merokok.
Sebenarnya tidak ada cara yang bagus selain mengurangi merokok secara bertahap. Ketidaknyamanan inilah yang harus kamu bayar untuk sembuh dari kecanduan rokok. Beberapa hal ini adalah gejala kecanduan nikotin secara fisik yang bisa kita amati saat kamu mencoba berhenti merokok:
• Kekosongan di dada
• Lapar yang berlebihan
• Kelelahan
• Pusing
• Mulut kering
• Merasa lemah dan tak berdaya
Orang yang sudah kecanduan rokok, keinginan merokoknya akan muncul setiap 3-5 menit sekali. Kalau tidak ngepul tidak enak, kalau tidak nyepur, tidak enak. Hal ini seringkali dirasakan oleh pecandu rokok yang merokok 2-3 pack per hari, bahkan lebih. Saat kamu merasa ada keinginan untuk merokok kamu harus bisa mengatakan pada diri kamu: APAPUN YANG TERJADI SAYA TIDAK AKAN MEROKOK LEBIH DARI 1 BATANG PER HARI.
Kemungkinan kita seringkali merahasiakan pada orang lain jika kita merasakan penyakit emosi tadi, kita cenderung betah untuk menahan rasa sakitnya. Karena saat kita menceritakan rasa sakit tersebut pada orang lain, mereka cenderung menghina dan mengolok-olok masalah kita. Kecanduan yang disebabkan oleh rasa sakit ini bisa diobati dengan cara mengobati penyakit emosinya terlebih dahulu. Karena rasa sakit itulah yang membuat emosi kita menguasai logika kita. Seseorang yang bukan perokok akan tiba-tiba bisa saja menjadi perokok aktif setelah jiwa/emosi orang tersebut mengalami sakit. Itulah kenapa, jika kamu melihat orang stress dan orang gila selalu menghabiskan rokok. Ketidaksabaran seseorang dalam antrean panjang yang tidak bisa berbuat apa-apa selain hanya berbaris akan membuat dia bosan dan merokok.
Sebenarnya tidak ada cara yang bagus selain mengurangi merokok secara bertahap. Ketidaknyamanan inilah yang harus kamu bayar untuk sembuh dari kecanduan rokok. Beberapa hal ini adalah gejala kecanduan nikotin secara fisik yang bisa kita amati saat kamu mencoba berhenti merokok:
• Kekosongan di dada
• Lapar yang berlebihan
• Kelelahan
• Pusing
• Mulut kering
• Merasa lemah dan tak berdaya
Orang yang sudah kecanduan rokok, keinginan merokoknya akan muncul setiap 3-5 menit sekali. Kalau tidak ngepul tidak enak, kalau tidak nyepur, tidak enak. Hal ini seringkali dirasakan oleh pecandu rokok yang merokok 2-3 pack per hari, bahkan lebih. Saat kamu merasa ada keinginan untuk merokok kamu harus bisa mengatakan pada diri kamu: APAPUN YANG TERJADI SAYA TIDAK AKAN MEROKOK LEBIH DARI 1 BATANG PER HARI.