Mengakui bahwa kamu telah kecanduan rokok adalah langkah pertama untuk memerangi nikotin. Salah satu pertahanan psikologis kita adalah mengingkari proses kecanduan. Jika kamu adalah pecandu rokok (menghabiskan 1 pack rokok dalam satu hari) , maka kamu akan mengingkari jika dikatakan sebagai pecandu rokok. Apa itu pengingkaran? Pengingkaran adalah metode yang diadopsi oleh alam bawah sadar yang membuat kita tetap melakukan hal yang sama.
Semua pasti sudah tahu bahaya rokok yang dicantumkan di belakang label bungkus rokok, tetapi bagi mereka yang belum merasakan sakitnya, akan meneruskan kebiasaan merokok. Bagi kamu yang baru pertama kali ingin berhenti merokok, kamu akan mengalami konflik batin (kegalauan) antara perasaan dan logika. Logika kamu akan mengatakan bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit, akan tetapi perasaan kamu menolak logika, dan mengatakan, “mana buktinya, sampai sekarang kan belum sakit.” Seiring waktu, perasaan yang telah diracuni oleh rokok ini akan mengalahkan logika, dengan dalih “kan belum sakit, kan masih sehat”, dan sejumlah alasan lainnya. Dan pada moment inilah kamu harus mengambil keputusan bahwa kamu harus berhenti merokok sekarang juga. Peperangan melawan rokok akan di mulai hari ini dan saya sebagai sebagai garda terdepan laskar pembasmi rokok, akan mengawal kalian yang ingin berhenti merokok.
Para pecandu perokok memiliki suara hati yang berisifat negative dan merusak. Suara hati yang negative ini bersifat lebih kuat daripada logika. Meskipun logika kamu akan mencari cara bagaimana caranya untuk berhenti merokok, tapi suara hati kamu akan memberi pengaruh kuat agar kamu tetap merokok. Suara hati kamu akan mengatakan bahwa rokok adalah bagian dari kebutuhan hidup dan menggunakan segala cara untuk mencari alasan untuk tetap merokok. Berikut obrolan konflik batin antara perasaan dan logika.
Pada tahap ini beberapa orang akan kambuh lagi merokoknya dan ditambah lagi kebiasaan minum kopi.
Pada tahap ini banyak orang yang beralasan seperti itu, tetapi faktanya, mereka masih saja melanjutkan kebiasaan merokok. Apalagi rokok itu sangat nikmat dihisap di wc, selesai makan, pada saat stress, pada saat ga ada kerjaan, pada saat santai-santai, setelah berhubungan badan, setelah melepas lelah.
Siklus di atas akan berulang dan berulang lagi. Sementara suara hati kamu akan mencari alasan dan pembenaran dan apapun usaha yang kamu lakukan untuk sembuh dari kebiasaan merokok akan gagal, dan kamu menyerahkan hidupmu untuk tetap merokok. Orang akan cenderung merokok saat mengalami hari yang buruk atau sedang stress. Dan suara hatinya akan berkata, “hmm, hari ini sedang buruk sekali, mana yah toko rokok, biar aku lebih berkonsentrasi.” Dan orang tersebut akan melanjutkan merokok, sampai dia tidak stress lagi. Tapi kenyataannya, meskipun stress sudah berkurang atau menghilang, kebiasaan merokok ini sulit dihapuskan, karena dalam kondisi santai dan tidak ada yang dikerjakan pun seseorang akan terpicu untuk merokok, karena saat mereka berhenti merokok, mereka akan merasakan sakit kepala. Ok, sekarang saya akan mengajarkan bagaimana cara mengalahkan perasaan / nafsu untuk merokok ini dengan cara menyadari rasa sakit yang akan kamu dapatkan saat kamu melanjutkan merokok, dan kenikmatan apa yang kamu dapatkan saat kamu berhenti merokok. Kamu harus mengenali dan merespon perasaan / nafsu kamu.
Semua pasti sudah tahu bahaya rokok yang dicantumkan di belakang label bungkus rokok, tetapi bagi mereka yang belum merasakan sakitnya, akan meneruskan kebiasaan merokok. Bagi kamu yang baru pertama kali ingin berhenti merokok, kamu akan mengalami konflik batin (kegalauan) antara perasaan dan logika. Logika kamu akan mengatakan bahwa merokok dapat menyebabkan penyakit, akan tetapi perasaan kamu menolak logika, dan mengatakan, “mana buktinya, sampai sekarang kan belum sakit.” Seiring waktu, perasaan yang telah diracuni oleh rokok ini akan mengalahkan logika, dengan dalih “kan belum sakit, kan masih sehat”, dan sejumlah alasan lainnya. Dan pada moment inilah kamu harus mengambil keputusan bahwa kamu harus berhenti merokok sekarang juga. Peperangan melawan rokok akan di mulai hari ini dan saya sebagai sebagai garda terdepan laskar pembasmi rokok, akan mengawal kalian yang ingin berhenti merokok.
Para pecandu perokok memiliki suara hati yang berisifat negative dan merusak. Suara hati yang negative ini bersifat lebih kuat daripada logika. Meskipun logika kamu akan mencari cara bagaimana caranya untuk berhenti merokok, tapi suara hati kamu akan memberi pengaruh kuat agar kamu tetap merokok. Suara hati kamu akan mengatakan bahwa rokok adalah bagian dari kebutuhan hidup dan menggunakan segala cara untuk mencari alasan untuk tetap merokok. Berikut obrolan konflik batin antara perasaan dan logika.
Logika: hei, bagaimana sih rasanya rokok?
Perasaan: ayo beli satu, kita coba rasanya.
Selanjutnya akan ditulis L untuk mewakili Logika, P untuk perasaan.
L: aduh rasanya tidak enak dan bikin batuk, dan saya harus berhenti sekarang juga.
P: ayolah, cobalah sekali lagi, lama-lama kamu juga terbiasa. Biar kamu banyak teman.
L: nggak, saya harus berhenti. Rokok bikin penyakit
P: cobalah merokok sambil ngopi rasanya pasti nikmat
Pada tahap ini beberapa orang akan kambuh lagi merokoknya dan ditambah lagi kebiasaan minum kopi.
L: memang rasanya nikmat kalau ada kopi.
P: apa gw bilang…… enak kan merokok sambil ngopi, nikmat sekali, mak nyus…… dan besok beli lagi yah.
L: nggak takut kecanduan ntar?
P: ga usah kawatir. Kamu bisa koq berhenti merokok. Dan jika kamu ingin merokok lagi kamu bisa, dan kalau ingin berhenti lagi kamu juga bisa. Mari kita rayakan, hisap 1 batang rokok lagi, anggap saja ini rokok yang terakhir.
Pada tahap ini banyak orang yang beralasan seperti itu, tetapi faktanya, mereka masih saja melanjutkan kebiasaan merokok. Apalagi rokok itu sangat nikmat dihisap di wc, selesai makan, pada saat stress, pada saat ga ada kerjaan, pada saat santai-santai, setelah berhubungan badan, setelah melepas lelah.
L: hmm, bagus lah kita sudah sehari tidak merokok
P: aku lelah dan mulutku rasanya kecut, pahit tanpa rokok. Ayolah kita coba satu batang saja. Dan aku janji, kita akan behenti bulan depan. Bulan depan kan banyak kesibukan. Nggak mungkin kan kita merokok dalam kesibukan?
Siklus di atas akan berulang dan berulang lagi. Sementara suara hati kamu akan mencari alasan dan pembenaran dan apapun usaha yang kamu lakukan untuk sembuh dari kebiasaan merokok akan gagal, dan kamu menyerahkan hidupmu untuk tetap merokok. Orang akan cenderung merokok saat mengalami hari yang buruk atau sedang stress. Dan suara hatinya akan berkata, “hmm, hari ini sedang buruk sekali, mana yah toko rokok, biar aku lebih berkonsentrasi.” Dan orang tersebut akan melanjutkan merokok, sampai dia tidak stress lagi. Tapi kenyataannya, meskipun stress sudah berkurang atau menghilang, kebiasaan merokok ini sulit dihapuskan, karena dalam kondisi santai dan tidak ada yang dikerjakan pun seseorang akan terpicu untuk merokok, karena saat mereka berhenti merokok, mereka akan merasakan sakit kepala. Ok, sekarang saya akan mengajarkan bagaimana cara mengalahkan perasaan / nafsu untuk merokok ini dengan cara menyadari rasa sakit yang akan kamu dapatkan saat kamu melanjutkan merokok, dan kenikmatan apa yang kamu dapatkan saat kamu berhenti merokok. Kamu harus mengenali dan merespon perasaan / nafsu kamu.