memahami apa itu kualifikasi

Kualifikasi adalah melakukan screening frame di mana kamu dapat menunjukkan bahwa kamu memiliki standart yang kamu inginkan pada cewek. hal ini menunjukkan bahwak kamu memiliki frame yang menantang cewek tersebut untuk memenuhi syarat kualifikasi yang kamu ajukan. Kualifikasi biasanya disampaikan melalui pertanyaan yang kamu ajukan. Kegunaan kedua dari kualifikasi adalah untuk melihat respon cewek, apakah cewek tersebut adalah cewek yang sudah tertarik/nyaman atau tidak. Gunakan pertanyan untuk melihat seberapa menurut dia dengan kualifikasi yang kamu ajukan. Jika kamu menyeleksi cewek dengan mengajukan pertanyaan,” kamu bisa masak nggak?”, atau pertanyaan mengenai passion dan dia tidak tertarik utuk menjawabnya, itu berarti kamu bukanlah pria menarik, atau mungkin kamu kurang dalam melemparkan joke.

Kamu tidak boleh masuk dalam tahap PDKT jika dia tidak menjawab pertanyaan kualifikasi kamu tadi. Saran saya tingkatkan dulu daya tarik. Jika kamu terus-menerus mengajukan pertanyaan tentang seks, dan dia tidak merespon, berarti kamu masih perlu membangun kenyamanan dan pdkt sebelum dia menjawabnya. Gunakan pertanyaan kualifikasi untuk mencari tahu seberapa tingkat respons cewek sebelum melangkah ke tahap selanjutnya. Saya rekomendasikan untuk menggunakan pertanyaan kualifikasi sejak awal kamu berinteraksi dengan cewek untuk melihat seberapa tertariknya dia padamu.

“kamu sepertinya cewek yang membosankan” ? kualifikasi negative
“kamu orang yang luar biasa” ? kualifikasi positif
“kamu adalah seseorang yang hadir hari ini” ? kualifikasi netral

Kualifikasi adalah memberikan label/atribut positif, negative, atau netral. Aturan utama yang harus diingat adalah: membuat cewek mengualifikasi dirinya pada kita adalah goal kita paling penting yang harus dicapai. Cewek menyukai dan merasakan hasrat erotisme kepada pria yang bisa mengontrol situasi (alpha male) akan tetapi cewek tidak akan tertarik pada pria yang membiarkan cewek mendominasi dan mengontrol mereka (niceguys). Ada satu alasan penting kenapa harus melakukan kualifikasi: Untuk menilai apakah kita sudah termasuk alpha male atau bukan. Kualifikasi alpha male biasanya dijawab cewek dengan cara “merendahkan” valuenya sendiri.

Cewek: “tahu ga, gw suka banget tipe pria pekerja keras. Tapi kelihatannya kamu pria yang santai banget.” (cewek ini mencoba memaksa diskusi tentang kesukaannya. Dia menciptakan frame agar kamu terperangkap dalam kata-katanya).

Jika kamu menjawab, “Ya gw tipe pekerja keras. Tahu ga, dua tahun lalu gw jadi guru bantu di pedalaman Kalimantan,” ok. Kamu pikir kamu pintar menjawab, tapi kenyataannya dengan memberikan jawaban seperti ini kamu terjebak dalam kualifikasinya. Untuk menyikapi kualifikasinya adalah:
1. Kamu harus menolak frame yang diciptakan cewek
2. Ambil kendali
3. Ciptakan frame kamu sendiri
Efek dari kualifikasi yang dilakukan cewek di atas :
1. Membuat kamu merasa bersalah
2. Cewek mengeluh terus-terusan

Sementara frame yang harus kamu bangun dalam melakukan kualifikasi adalah: Tunjukkan bahwa kamu punya jiwa leadership. Berikut ini perbedaan niceguys dengan alpha male.

Cewek: “ aku gemuk yah…hmmm….. memuakkan.”
Niceguys: “ nggak koq sayang… kmu cantik, aku suka banget ama kamu. kamu adalah
wanita terindah di dunia ini.”
Cewek: “jangan bohong, kamu tahu kalau aku gemuk.”
Alpha Male: “ bner… kmu kelihatan gemuk…. Kamu harus ikutan diet ! ( lugas, tanpa
sungkan, tanpa menyetujui frame dan menganggap bahwa itu bukan hal serius).

Cewek yang cantik punya banyak nasabah yang selalu memberikan pujian dan perlakuan special. Ya, merekalah niceguys. Pujian dan perlakuan special pada cewek adalah tiket yang akan mengantarkan kalian ke kota kegagalan. Cewek yang cantik memiliki value yang lebih superior daripada cewek lainnya. Oleh karena itu cara menghadapi mereka adalah melakukan kualifikasi dan perbandingan. Sebenarnya cewek cantik sudah bosan dengan pujian, dan dengan memuji cewek cantik maka kamu memasukkan dirimu sendiri dalam zona niceguys. Tujuan melakukan kualifikasi adalah :
1. Menciptakan value lebih di atasnya
2. Menciptakan ketertarikan
3. Memiliki control terhadap frame interaksi