DALAM sebuah hubungan, idealnya ada keseimbangan kekuasaan. Sayang, hal ideal ini sering tidak disadari. Alhasil, yang tidak dominan akan merasa selalu sakit hati dan mencari cara untuk membalas (disadari atau tidak). Pihak yang dominan pun tak jarang kesal karena merasa terlalu banyak tanggung jawab dan memikul beban tak seimbang.
Menurut psikolog dan penulis buku Overcoming Relationship Impasses, Barry L Duncan Psy.D dan Joseph W Rock Psy D, trik mudah untuk menyelesaikan masalah dominasi ini adalah dengan mengikuti tipe si pasangan. Misalnya:
Pasangan Pengkritik
Ciri: Tergantung dan memerlukan Anda sebagai pasangan untuk melakukan apa saja. Namun, ia tak mau kehilangan kekuasaan dan mencoba merebut kembali dengan mengkritik apa saja yang Anda lakukan.
Sebaiknya Anda:
- Setuju dengan perkataan pasangan, tapi tidak dalam bentuk sikap mengkritik.
- Tak perlu menjelaskan atau membela diri.
- Terjemahkan pesan kritikan tersebut dengan berhenti melakukan apa yang ia kritik. Misalnya dengan mengatakan, “Kamu benar. Aku selalu mengganggu kamu. Kalau begitu, mulai besok aku akan cari kesibukan sendiri”. Dengan cara ini, pasangan akan berhenti melontarkan kritik. Atau bahkan lebih baik lagi, ia merasa kritikannya salah.
Pasangan Dominan
Ciri: Menguasai segalanya. Ia membuat hubungan seperti orangtua dan anak. Dia orangtua dan Anda anaknya. Meski ia bersikap sangat baik dan ngemong, Anda akan merasa tidak berdaya, putus asa, dan terjebak dalam kebencian. Setiap upaya Anda untuk menentang dominasinya malah akan terdengar seperti protes anak kecil.
Sebaiknya Anda:
- Lakukan hal-hal yang ingin Anda lakukan dan bersikaplah mandiri. Jika pasangan mengkritik, terima saja bahwa Anda salah atau keliru. Namun, terus lakukan apa yang Anda yakini benar dan baik.
- Gunakan jawaban konstruktif untuk kritikan pasangan atas kelalaian, kekurangcermatan, atau kesalahan Anda. Mungkin sikap itu telah membuat pasangan kesal dan merasa hidupnya jadi lebih sulit. Cara ini secara langsung mengungkapkan kemarahan dan kekesalan Anda. Dengan cara ini juga Anda sebenarnya sedang memberitahu pasangan bahwa tak selamanya dia bisa bersikap dominan atas hubungan ini.
Pasangan Tidak Komunikatif
Ciri: Selalu diam. Anda sering kesal dengan sikapnya yang tidak mau bicara tentang apa saja.
Sebaiknya Anda:
- Ubah strategi. Jika selama ini Anda berusaha keras membuatnya bicara, kurangi percakapan. Anda tak perlu berusaha keras memulai atau mempertahankan diskusi. Dan, bila terjadi diskusi, katakan singkat saja. Cara ini bukan hanya menghilangkan ketegangan, tapi juga membalikkan ketegangan pada pasangan. Anda akan merasa lebih berdaya dan berkuasa atas dia.
- Terjemahkan diamnya secara positif. Misalnya, Anda dan pasangan tetap merasa dekat meski tidak bicara setiap saat. Anggap saja diamnya pasangan penanda hubungan baik-baik saja.
- Kurangi fokus pada hubungan dan buat diri Anda bahagia. Jika melakukan hal-hal untuk diri sendiri, Anda tidak terlalu membutuhkan perhatian dari orang lain.
Pasangan Pengeluh
Ciri: Terus-menerus mengungkapkan kata-kata yang terdengar sedih atau berpikir negatif. Anda merasa sangat terganggu dengan keluhan-keluhannya. Anda merasa frustrasi karena sudah berusaha membantu, tapi tak ada hasilnya.
Sebaiknya Anda:
- Dengarkan keluhannya.
- Daripada menghindarinya, lebih baik dorong ia bicara.
- Ungkapkan secara jujur tanggapan negatif Anda tentang topik yang dikeluhkan pasangan. Jangan beri tanggapan positif apa pun. Lalu, buat dia mengeluh setiap saat. Cara ini memberi pasangan Anda yang pengeluh itu kebebasan untuk memilih mendiskusikan hal-hal lain dan perasaan-perasaan positif.
Pasangan Penuduh
Ciri: Sering melemparkan tuduhan yang belum tentu kebenarannya. Bisa jadi, Anda pernah berbohong padanya sehingga ia tidak lagi percaya pada Anda.
Sebaiknya Anda:
- Jangan menjelaskan atau membela diri. Solusi yang sangat sederhana ini efektif membuat situasi tidak memanas. Pasalnya, pasangan akan sulit untuk bertengkar atau berdebat dengan Anda yang tidak mau membantah. Anda sendiri tidak akan tampak bersalah karena terlalu banyak membantah
- Tidak terpancing. Tuduhan seringkali menjadi awal pertengkaran. Jika Anda tidak terpancing, tuduhan pun tidak akan mengena dan akhirnya gugur.
- Ambil satu langkah lebih maju dan pantulkan rasa tidak aman pada pasangan Anda yang suka menuduh itu. Misalnya, “Kamu takut aku selingkuh” atau “Kamu khawatir tidak lagi menarik buatku”, atau “Kamu merasa tidak yakin dengan cintaku.”
Menurut psikolog dan penulis buku Overcoming Relationship Impasses, Barry L Duncan Psy.D dan Joseph W Rock Psy D, trik mudah untuk menyelesaikan masalah dominasi ini adalah dengan mengikuti tipe si pasangan. Misalnya:
Pasangan Pengkritik
Ciri: Tergantung dan memerlukan Anda sebagai pasangan untuk melakukan apa saja. Namun, ia tak mau kehilangan kekuasaan dan mencoba merebut kembali dengan mengkritik apa saja yang Anda lakukan.
Sebaiknya Anda:
- Setuju dengan perkataan pasangan, tapi tidak dalam bentuk sikap mengkritik.
- Tak perlu menjelaskan atau membela diri.
- Terjemahkan pesan kritikan tersebut dengan berhenti melakukan apa yang ia kritik. Misalnya dengan mengatakan, “Kamu benar. Aku selalu mengganggu kamu. Kalau begitu, mulai besok aku akan cari kesibukan sendiri”. Dengan cara ini, pasangan akan berhenti melontarkan kritik. Atau bahkan lebih baik lagi, ia merasa kritikannya salah.
Pasangan Dominan
Ciri: Menguasai segalanya. Ia membuat hubungan seperti orangtua dan anak. Dia orangtua dan Anda anaknya. Meski ia bersikap sangat baik dan ngemong, Anda akan merasa tidak berdaya, putus asa, dan terjebak dalam kebencian. Setiap upaya Anda untuk menentang dominasinya malah akan terdengar seperti protes anak kecil.
Sebaiknya Anda:
- Lakukan hal-hal yang ingin Anda lakukan dan bersikaplah mandiri. Jika pasangan mengkritik, terima saja bahwa Anda salah atau keliru. Namun, terus lakukan apa yang Anda yakini benar dan baik.
- Gunakan jawaban konstruktif untuk kritikan pasangan atas kelalaian, kekurangcermatan, atau kesalahan Anda. Mungkin sikap itu telah membuat pasangan kesal dan merasa hidupnya jadi lebih sulit. Cara ini secara langsung mengungkapkan kemarahan dan kekesalan Anda. Dengan cara ini juga Anda sebenarnya sedang memberitahu pasangan bahwa tak selamanya dia bisa bersikap dominan atas hubungan ini.
Pasangan Tidak Komunikatif
Ciri: Selalu diam. Anda sering kesal dengan sikapnya yang tidak mau bicara tentang apa saja.
Sebaiknya Anda:
- Ubah strategi. Jika selama ini Anda berusaha keras membuatnya bicara, kurangi percakapan. Anda tak perlu berusaha keras memulai atau mempertahankan diskusi. Dan, bila terjadi diskusi, katakan singkat saja. Cara ini bukan hanya menghilangkan ketegangan, tapi juga membalikkan ketegangan pada pasangan. Anda akan merasa lebih berdaya dan berkuasa atas dia.
- Terjemahkan diamnya secara positif. Misalnya, Anda dan pasangan tetap merasa dekat meski tidak bicara setiap saat. Anggap saja diamnya pasangan penanda hubungan baik-baik saja.
- Kurangi fokus pada hubungan dan buat diri Anda bahagia. Jika melakukan hal-hal untuk diri sendiri, Anda tidak terlalu membutuhkan perhatian dari orang lain.
Pasangan Pengeluh
Ciri: Terus-menerus mengungkapkan kata-kata yang terdengar sedih atau berpikir negatif. Anda merasa sangat terganggu dengan keluhan-keluhannya. Anda merasa frustrasi karena sudah berusaha membantu, tapi tak ada hasilnya.
Sebaiknya Anda:
- Dengarkan keluhannya.
- Daripada menghindarinya, lebih baik dorong ia bicara.
- Ungkapkan secara jujur tanggapan negatif Anda tentang topik yang dikeluhkan pasangan. Jangan beri tanggapan positif apa pun. Lalu, buat dia mengeluh setiap saat. Cara ini memberi pasangan Anda yang pengeluh itu kebebasan untuk memilih mendiskusikan hal-hal lain dan perasaan-perasaan positif.
Pasangan Penuduh
Ciri: Sering melemparkan tuduhan yang belum tentu kebenarannya. Bisa jadi, Anda pernah berbohong padanya sehingga ia tidak lagi percaya pada Anda.
Sebaiknya Anda:
- Jangan menjelaskan atau membela diri. Solusi yang sangat sederhana ini efektif membuat situasi tidak memanas. Pasalnya, pasangan akan sulit untuk bertengkar atau berdebat dengan Anda yang tidak mau membantah. Anda sendiri tidak akan tampak bersalah karena terlalu banyak membantah
- Tidak terpancing. Tuduhan seringkali menjadi awal pertengkaran. Jika Anda tidak terpancing, tuduhan pun tidak akan mengena dan akhirnya gugur.
- Ambil satu langkah lebih maju dan pantulkan rasa tidak aman pada pasangan Anda yang suka menuduh itu. Misalnya, “Kamu takut aku selingkuh” atau “Kamu khawatir tidak lagi menarik buatku”, atau “Kamu merasa tidak yakin dengan cintaku.”