1. Anggapan bahwa modal itu selalu uang tunai. Jika kita mau membuka pikiran, kita akan melihat modal dalam bentuk lain sebagai padanan dari uang tunai tersebut. Jawabannya adalah dalam bentuk pertanyaan juga, jika kita memiliki modal uang, akan digunakan untuk apa uang tersebut? Jawabannya tentu untuk membeli aset dan untuk pembiayaan-pembiayaan. Jadi jika kita tidak memiliki modal uang tunai, tetapi kita bisa mendapatkan aset dan melakukan pembayaran, apakah itu bukan modal? Ingat bahwa modal usaha bisa dalam bentuk aset atau bisa membayar biaya produksi, gaji, dan pembiayaan lainnya tanpa menggunakan uang kita sendiri.
2. Tidak Mau Membayar Untuk Modal. Setiap modal yang kita dapatkan selalu ada bayarannya. Jika kita meminjam ke bank atau lembaga peminjaman lainnya, kita harus membayar bunga. Jika kita menggunakan uang sendiri pun ada bayarannya, yaitu hilangnya kesempatan untuk menggunakan uang itu untuk keperluan lain. Bayaran untuk modal tidak selamanya dalam bentuk uang lagi, bisa juga dalam bentuk kerja keras, waktu, keuletan, dan kegigihan Anda.
3. Tidak mau bertahap. Saat seseorang membutuhkan modal sebesar Rp 100 juta, banyak orang yang hanya berpikir bagaimana mendapatkan uang sebanyak itu sekaligus. Padahal kita bisa mencapai uang sebesar itu jika kita mau mendapatkan secara bertahap. Mulailah dari seberapa uang yang kita miliki kemudian cari cara bagaimana cara menambahnya sampai mendapatkan uang sebesar yang kita miliki.
4. Tidak sadar dengan aset sendiri. Sebenarnya kita memiliki aset yang bisa kita gunakan untuk memulai bisnis. Cobalah pikirkan ide bisnis apa yang bisa dijalankan dengan menggunakan aset yang sudah kita miliki. Selain aset dalam bentuk benda, kita juga memiliki aset lainnya yang berupa keterampilan kita, pengetahuan kita, pengalaman kita, teman-teman kita. Tidak selamanya aset itu dalam bentuk benda atau uang, pokoknya aset adalah sesuatu yang (bisa) menghasilkan uang bagi Anda. Sekali lagi, cobalah pikirkan ide bisnis apa yang bisa dijalankan dengan menggunakan aset yang sudah kita miliki. Cara lain yang bisa kita lakukan dengan aset yang kita miliki ialah memanfaatkannya untuk mendapatkan modal sehingga bisa terkumpul untuk menjalankan bisnis yang sudah kita rencanakan.
2. Tidak Mau Membayar Untuk Modal. Setiap modal yang kita dapatkan selalu ada bayarannya. Jika kita meminjam ke bank atau lembaga peminjaman lainnya, kita harus membayar bunga. Jika kita menggunakan uang sendiri pun ada bayarannya, yaitu hilangnya kesempatan untuk menggunakan uang itu untuk keperluan lain. Bayaran untuk modal tidak selamanya dalam bentuk uang lagi, bisa juga dalam bentuk kerja keras, waktu, keuletan, dan kegigihan Anda.
3. Tidak mau bertahap. Saat seseorang membutuhkan modal sebesar Rp 100 juta, banyak orang yang hanya berpikir bagaimana mendapatkan uang sebanyak itu sekaligus. Padahal kita bisa mencapai uang sebesar itu jika kita mau mendapatkan secara bertahap. Mulailah dari seberapa uang yang kita miliki kemudian cari cara bagaimana cara menambahnya sampai mendapatkan uang sebesar yang kita miliki.
4. Tidak sadar dengan aset sendiri. Sebenarnya kita memiliki aset yang bisa kita gunakan untuk memulai bisnis. Cobalah pikirkan ide bisnis apa yang bisa dijalankan dengan menggunakan aset yang sudah kita miliki. Selain aset dalam bentuk benda, kita juga memiliki aset lainnya yang berupa keterampilan kita, pengetahuan kita, pengalaman kita, teman-teman kita. Tidak selamanya aset itu dalam bentuk benda atau uang, pokoknya aset adalah sesuatu yang (bisa) menghasilkan uang bagi Anda. Sekali lagi, cobalah pikirkan ide bisnis apa yang bisa dijalankan dengan menggunakan aset yang sudah kita miliki. Cara lain yang bisa kita lakukan dengan aset yang kita miliki ialah memanfaatkannya untuk mendapatkan modal sehingga bisa terkumpul untuk menjalankan bisnis yang sudah kita rencanakan.