apakah kamu takut mendekati cewek? apakah kamu merasa minder dengan wajah yang tidak tampan?apakah kamu minder dengan kemiskinan yang kamu alami? BERHENTILAH MENCARI-CARI ALASAN SEKARANG JUGA. Itu semua adalah pengondisian sosial. Jika kamu punya frame yang kuat dan emosi yang positif maka orang akan mengikuti kamu. ingat bahwa manusia ibarat domba, mereka akan selalu alpha male yang berjiwa leader sebagai penggembalanya. Setiap orang dikaruniai akal, logika dan rasio, tapi tak semua orang yang mau menggunakannya.
Lihatlah simpatisan partai. Betapapun korupnya partai tersebut, namun masih banyak saja orang yang memilih partai tersebut, karena mereka yakin bahwa partai tersebut bisa membawa kemakmuran. Simpatisan tadi akan membela partai tadi seolah-olah mereka sedang mempertahankan nama baik keluarganya. Ini bukan agenda politik, dan kamu harus berpikir, siapa yang diuntungkan atas fenomena yang terjadi ini. Lihat bagaimana setiap tahun orang-orang menghabiskan uangnya untuk dompet, celana sepatu bermerek agar mereka terlihat keren di depan orang lain yang memakai sesuatu yang sama. Orang-orang rela membeli blackberry seharga 3 juta agar mereka terlihat keren dan tidak ketinggalan jaman, karena hampir semua orang memilikinya. Sekarang saya ingin bertanya, di mana letak akal pikiran, nalar dan logika manusia saat mereka membeli barang yang mahal, tapi tetap saja dibeli?
Jika kamu peduli pada tren, jadilah tren setter, bukan tren follower. Pikirkanlah, apa gunanya bagiku, bagaimana efeknya bagiku. Kekosongan dalam masyarakat bakal menggiring kau seperti domba; dan media massa adalah alat penggiring domba yang sangat kuat. Merekalah yang menentukan pakaian apa yang kamu pakai, musik apa yang kamu dengarkan, acara apa yang kamu tonton, di mana kamu makan, sepeda apa yang kamu kendarai, HP apa yang kamu pakai, sepatu apa yan kamu kenakan, dan mode apa yang kamu ikuti. Yang ingin saya sampaikan dari artikel saya adalah jadilah penggembala, jangan menjadi domba. Hiduplah seperti yang kamu ingin, lakukan apa yang kamu mau, dan pergilah dengan yang kamu kehendaki. Pengondisian sosial ini dipengaruhi oleh kultur, agama, sekolah, televisi, lingkungan dan orang tua.
Semakin kamu berada di luar setting sosial, semakin kamu akan memperhatikan betapa lucunya ini semua. Hal yang perlu kamu perhatikan adalah sadari betapa semuanya ini mempengaruhi kehidupanmu. Bayangkan apa yang akan terjadi jika kita lepas dari aturan masyarakat? Bayangkan jika kita terbebas dari pengaruh iklan yang memuakkan? Maka dunia akan berubah.
Orang yang sering meluangkan waktu bersama kita, merekalah pengaruh terbesar yang bisa merubah keyakinan kita. Ok. Kamu sudah paham artikel ini dan keluar dari pengondisian sosial, tapi kamu masih berteman dengan orang yang sempit pikirannyam maka, jangkar negatif di masa lalu kamu akan tetap aktif dan kamu akan kembali pada kebiasaan di masa lalu kamu. jangan biarkan ini semua terjadi. Selektiflah dalam memilih teman, karena teman yang buruk hanya akan merusak mindset baru kita. Saat kamu melakukan sesuatu dan orang lain tidak punya kesempatan untuk melakukannya atau, mereka tidka berhasil melakukan sesuatu, maka mereka akan cemburu padamu. Jika teman kamu memperburuk keadaan kamu, tinggalkan mereka. carilah teman baru. SAYA SERIUS ! banyak orang kaya, punya banyak motor, tapi mereka tidak nyaman hidupnya an terporogram secara sosial seperti robot. Berkumpullah dengan orang-orang yang mendukung usaha kamu untuk lebih maju dalam hal fisik, mentalitas, emosi dan spiritual.
Ok, jika kamu tidak nyaman ngobrol dengan orang lain, maka kamu harus bertanya pada diri kamu. apa yang membuat saya seperti ini? Berapa lama ini dan apa yang terjadi? Apakah ini pengaruh sekolah? Televisi? Teman-teman kamu? Apa ini pengaruh kultur? Apa ini pengaruh agama? Atau mungkin kamu dibesarkan dalam keluarga yang antisosial? Orangtua yang jarang bersosialisasi dengan tetangga? Atau mungkin pengalaman buruk di masa lalu saat kamu mendapatkan penolakan dari cewek? Di mana dan kapan mindset kamu terbentuk? Apakah kamu merasa tidak pantas jika ada cewek cantik yang duduk di dekat kamu? kamu mungkin tidak ingat semuanya, karena kejadian tersebut lama terkubur dalam pemrograman sosial.
Ok. Sebelum kita mendalami lebih jauh, ambillah sebuah kertas dan pulpen. Tulis mindset yang kamu yakini sekarang. Lalu tuliskan darimana dan bagaimana kamu mendapat mindset tersebut yang selaa bertahun-tahun mempengaruhimu. Mindset tersebut bisa seperti:
Saya tidak pandai mendekati cewek karena………
Mencari uang itu sulit…………
Saya dilahirkan sebagai orang miskin…….
Saya tidak bisa mengendarai motor
Saya kurang tampan dan kurang tinggi
Pekerjaan saya membosankan
Dan masih banyak lagi alasan yang bisa kamu tambahkan, karena setiap individu memiliki alasan yang berbeda dalam kehidupanya. Selanjutnya tulis mindset baru yang ingin kamu miliki.
Saya bukan lagi pencari alasan
Saya dapat mendekati siapapun cewek yangsaya mau
Saya layak mendapatkan cewek cantik.
Saya dapat bersosialisasi dengan lingkungan saya
Saya tidak akan mau lagi terikat dengan pemrograman & pengondisian sosial
Saya berhak memiliki kehidupan yang bebas
Lihatlah simpatisan partai. Betapapun korupnya partai tersebut, namun masih banyak saja orang yang memilih partai tersebut, karena mereka yakin bahwa partai tersebut bisa membawa kemakmuran. Simpatisan tadi akan membela partai tadi seolah-olah mereka sedang mempertahankan nama baik keluarganya. Ini bukan agenda politik, dan kamu harus berpikir, siapa yang diuntungkan atas fenomena yang terjadi ini. Lihat bagaimana setiap tahun orang-orang menghabiskan uangnya untuk dompet, celana sepatu bermerek agar mereka terlihat keren di depan orang lain yang memakai sesuatu yang sama. Orang-orang rela membeli blackberry seharga 3 juta agar mereka terlihat keren dan tidak ketinggalan jaman, karena hampir semua orang memilikinya. Sekarang saya ingin bertanya, di mana letak akal pikiran, nalar dan logika manusia saat mereka membeli barang yang mahal, tapi tetap saja dibeli?
Jika kamu peduli pada tren, jadilah tren setter, bukan tren follower. Pikirkanlah, apa gunanya bagiku, bagaimana efeknya bagiku. Kekosongan dalam masyarakat bakal menggiring kau seperti domba; dan media massa adalah alat penggiring domba yang sangat kuat. Merekalah yang menentukan pakaian apa yang kamu pakai, musik apa yang kamu dengarkan, acara apa yang kamu tonton, di mana kamu makan, sepeda apa yang kamu kendarai, HP apa yang kamu pakai, sepatu apa yan kamu kenakan, dan mode apa yang kamu ikuti. Yang ingin saya sampaikan dari artikel saya adalah jadilah penggembala, jangan menjadi domba. Hiduplah seperti yang kamu ingin, lakukan apa yang kamu mau, dan pergilah dengan yang kamu kehendaki. Pengondisian sosial ini dipengaruhi oleh kultur, agama, sekolah, televisi, lingkungan dan orang tua.
Semakin kamu berada di luar setting sosial, semakin kamu akan memperhatikan betapa lucunya ini semua. Hal yang perlu kamu perhatikan adalah sadari betapa semuanya ini mempengaruhi kehidupanmu. Bayangkan apa yang akan terjadi jika kita lepas dari aturan masyarakat? Bayangkan jika kita terbebas dari pengaruh iklan yang memuakkan? Maka dunia akan berubah.
Orang yang sering meluangkan waktu bersama kita, merekalah pengaruh terbesar yang bisa merubah keyakinan kita. Ok. Kamu sudah paham artikel ini dan keluar dari pengondisian sosial, tapi kamu masih berteman dengan orang yang sempit pikirannyam maka, jangkar negatif di masa lalu kamu akan tetap aktif dan kamu akan kembali pada kebiasaan di masa lalu kamu. jangan biarkan ini semua terjadi. Selektiflah dalam memilih teman, karena teman yang buruk hanya akan merusak mindset baru kita. Saat kamu melakukan sesuatu dan orang lain tidak punya kesempatan untuk melakukannya atau, mereka tidka berhasil melakukan sesuatu, maka mereka akan cemburu padamu. Jika teman kamu memperburuk keadaan kamu, tinggalkan mereka. carilah teman baru. SAYA SERIUS ! banyak orang kaya, punya banyak motor, tapi mereka tidak nyaman hidupnya an terporogram secara sosial seperti robot. Berkumpullah dengan orang-orang yang mendukung usaha kamu untuk lebih maju dalam hal fisik, mentalitas, emosi dan spiritual.
Ok, jika kamu tidak nyaman ngobrol dengan orang lain, maka kamu harus bertanya pada diri kamu. apa yang membuat saya seperti ini? Berapa lama ini dan apa yang terjadi? Apakah ini pengaruh sekolah? Televisi? Teman-teman kamu? Apa ini pengaruh kultur? Apa ini pengaruh agama? Atau mungkin kamu dibesarkan dalam keluarga yang antisosial? Orangtua yang jarang bersosialisasi dengan tetangga? Atau mungkin pengalaman buruk di masa lalu saat kamu mendapatkan penolakan dari cewek? Di mana dan kapan mindset kamu terbentuk? Apakah kamu merasa tidak pantas jika ada cewek cantik yang duduk di dekat kamu? kamu mungkin tidak ingat semuanya, karena kejadian tersebut lama terkubur dalam pemrograman sosial.
Ok. Sebelum kita mendalami lebih jauh, ambillah sebuah kertas dan pulpen. Tulis mindset yang kamu yakini sekarang. Lalu tuliskan darimana dan bagaimana kamu mendapat mindset tersebut yang selaa bertahun-tahun mempengaruhimu. Mindset tersebut bisa seperti:
Saya tidak pandai mendekati cewek karena………
Mencari uang itu sulit…………
Saya dilahirkan sebagai orang miskin…….
Saya tidak bisa mengendarai motor
Saya kurang tampan dan kurang tinggi
Pekerjaan saya membosankan
Dan masih banyak lagi alasan yang bisa kamu tambahkan, karena setiap individu memiliki alasan yang berbeda dalam kehidupanya. Selanjutnya tulis mindset baru yang ingin kamu miliki.
Saya bukan lagi pencari alasan
Saya dapat mendekati siapapun cewek yangsaya mau
Saya layak mendapatkan cewek cantik.
Saya dapat bersosialisasi dengan lingkungan saya
Saya tidak akan mau lagi terikat dengan pemrograman & pengondisian sosial
Saya berhak memiliki kehidupan yang bebas