Mari kita bicarakan sedikit tentang pentingnya percaya diri. Percaya diri itu penting karena akan membuat kamu tampil beda. Jika seseorang konsisten untuk take action dan membenahi diri dengan hasil terbaik dan mencapai semua gol. Bagaimanapun juga jika kamu tidak percaya diri; kamu akan menghadapi kondisi clueless/stuck. Kalau sudah demikian, apa bedanya dengan orang yang tak memiliki tujuan hidup? Memiliki rasa percaya diri, khususnya dalam hal kemampuan berkomunikasi tentunya sangat penting. Tanpa itu, kamu tidak bisa berkomunikasi secara efektif. Tanpa percaya diri, semua yang kita impikan akan musnah. Bayangkan apa jadinya jika semua cewek ingin bertemu denganmu hanya karena kamu begitu percaya diri, kamu secara otomatis membuat kesan dalam pikiran mereka bahwa kamu adalah pria yang spesial.
Bayangkan bagaimana kamu memiliki kharisma yang memancar kuat dan membuat semua cewek tertarik padamu. Pada dasarnya, semua orang tertarik dengan orang yang yakin pada dirinya sendiri. Dengan menjadi percaya diri kamu akan segera meraih kesuksesan dalam hidupmu dan hubungan sosialmu karena kamu telah menjadi orang yang bisa dipercaya.
Jika seseorang bertanya padamu, kamu akan berani menatap mata mereka, memiliki bahasa tubuh yang percaya diri dan menjawab dengan nada yang percaya diri. Semakin kita meyakini diri kita, maka orang akan percaya pada kita. Salah satu indikator percaya diri adalah berani berkomunikasi dengan orang lain seolah-olah kita berbicara pada diri sendiri. Dengan percaya diri kita akan mampu dengan cepat mengambil keputusan dalam hidup kita. Dengan percaya diri kita akan menemukan kehidupan yang ideal yang kita inginkan; dengan siapa kita berteman; dengan siapa kita menikah; berapa banyak kesenangan yang kita miliki; berapa banyak kita menikmati hidup. Berikut ini pepatah yang saya sukai. No RISK No Gain.
Tanpa berani mengambil resiko, kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Sialnya kebanyakan orang selalu saja mencari cara termudah dalam mencari kesenangan; dan mereka sama sekali tidak mau menanggung derita dan kerugian. Kebanyakan orang yang seperti ini tidak akan segera take action untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kita hidup selalu bersama dengan konsekuensinya. Kalau kamu takut gagal; hadapilah resiko. Tetapi jika kamu takut sukses; hindarilah resiko. Jadi jika ditanya mengapa saya percaya diri? Saya percaya diri karena saya take action. Lakukan saja; tak perlu takut gagal. No body perfect.
Dalam perjalanan kehidupan kamu nanti akan melewati 3 tahap utama. Yang pertama adalah tahap perilaku. Dengan mempelajari attitude dan teknik, kamu akan menguasai perilaku orang yang percaya diri. Orang lain akan melihat kamu sebagai orang yang percaya diri dari perilaku yang kamu tunjukkan pada mereka. Karena selama ini kamu berada dalam zona nyaman; sekarang saatnya kamu berkomitmen untuk segera meninggalkan zona nyaman mulai hari ini juga. Tahap selanjutnya adalah tahap keyakinan. Dengan percaya diri, kamu secara natural akan mengembangkan keyakinan dalam diri bahwa kamu adalah orang yang percaya diri. Tahapan ketiga adalah tahap jati diri. Pada tahap ini kamu sudah bisa menjadikan percaya diri sebagai bagian dari identitas/ jati diri.
Saya tahu banyak di antara kalian yang menjustifikasi diri kalian sebagai seorang pemalu. Saya dahulu juga pernah melakukan hal ini. Mungkin kamu termasuk salah satu dari yang saya sebutkan ini: Seseorang yang tidak berani tampil bicara di depan publik; seseorang yang takut ditolak cewek, seseorang yang kesepian dan tidak mudah menjalin hubungan pertemanan. Saya merasa berempati dengan penderitaan kamu kawan.
Saat kamu berpikir tentang kehidupan; kamu akan menyadari bahwa betapa banyak peristiwa yang kamu alami di masa lalu; namun kamu sia-siakan begitu saja. Jika kamu melabeli dirimu sebagai seorang pemalu; maka kebiasaan pemalu itu akan menjadi bagian dari kehidupanmu. Kita semua memiliki zona nyaman, yakni area yang membuat kita nyaman untuk melakukan sesuatu dalam setiap hal. Misalnya, seorang anak SMP kelas 1 dia sangat nyaman mengendarai sepedanya. Namun saat dia harus belajar bagaimana cara mengendarai sepeda motor menjelang SMA; itu menimbulkan kepanikan karena dia berada di zona nyaman yang berbeda dari sebelumnya. Tantangan kita sekarang adalah memperluas zona nyaman dengan melakukan hal yang baru dan berbeda. Ini artinya kita akan menumbuhkembangkan kemampuan baru kita dengan cepat. Sebagai manusia, kita sangat menyukai sesuatu yang familier. Sudah menjadi insting alam untuk mencari hal yang familiar karena hal itu membuat kita nyaman dengan mereka. perasaan familier pada awalnya dibentuk dalam keluarga. Jika kamu ingin keluar dari zona nyaman, kamu harus memahami mengapa kamu nyaman hingga saat ini. Sifat yang negative dapat membimbingmu menuju keputusasaan, depresi, malu, marah, dan kurang percaya diri. Banyak dari kita yang dibesarkan oleh sifat yang negative dari orang tua.
Jika di masa kecil kamu malu berinteraksi dengan cewek, di masa dewasa apa lagi. Jadi apapun sifat negative yang kamu miliki akan menjadi zona nyaman yang sangat sulit untuk diganggu gugat. Saya biasanya melakukan sesuatu yang baru untuk keluar dari zona nyaman. Setiap keluarga memiliki standart hidup yang berbeda satu sama lain. Mungkin kamu adalah pria yang dibesarkan oleh keluarga berstandar rendah atau malah terlalu tinggi. Kinilah saatnya untuk keluar dari zona nyaman.
Pria yang masih berada di zona nyaman tidak akan berani mendekati cewek, karena mereka tidak familier, tidak terbiasa untuk mendekati cewek. Ingat bahwa perasaan familier berarti juga perasaan nyaman. Itulah mengapa banyak orang lebih nyaman dengan penderitaan daripada dengan kebahagiaan. Banyak orang yang nyaman hidup dalam kemiskinan daripada hidup dalam kekayaan, banyak orang yang nyaman hidup dalam kebodohan daripada hidup dalam kepintaran, banyak orang yang nyaman dengan kemaksiatan daripada hidup beribadah. Mereka semua terlatih untuk hidup sengsara. Sifat negative itulah yang membuat kita tidak percaya diri selama ini. Yang menarik, secara logika kita tahu bahwa kita merasakan bahwa sifat itu tidak benar, tidak sehat ! tetapi kita berusaha mencari-cari alasan untuk mempertahankan sifat itu.
Seseorang yang malu biasanya melakukan kritik berlebihan pada diri sendiri, mereka membayangkan bahwa orang lain juga melakukan hal yang sama. Orang seperti ini tidak mungkin bisa percaya diri. Dari beberapa tulisan saya tadi kamu pasti sudah bisa menemukan penyebab kebiasaan buruk pada dirimu. Apa yang menyebabkan sifat yang negative tersebut? Kamu bisa melacaknya hingga ke kebiasaan orangtuamu, tapi jangan sampai kamu menyalahkan mereka, mereka tidak tahu apa-apa. Pahami apa pengaruh didikan orangtua di masa kecil pada sifatmu sekarang ini. Sekrang coba duduklah yang tenang, coba ingat kembali bagaimana orangtua kamu memberikan label pada kamu di masa kecil, tulis apa saja hal negative yang pernah dilakukan orangtuamu padamu. Apakah hal berikut ini terdengar sangat familier?
• Anak temanku lebih pintar dari kamu, kamu bukan apa-apa.
• Dasar perut karet, jangan banyak makan
• Dasar anak kebo, kerjaannya tidur melulu.
• Kamu sudah dewasa, masih saja keluyuran
• Jangan bergaul dengan orang kaya
Bayangkan bagaimana kamu memiliki kharisma yang memancar kuat dan membuat semua cewek tertarik padamu. Pada dasarnya, semua orang tertarik dengan orang yang yakin pada dirinya sendiri. Dengan menjadi percaya diri kamu akan segera meraih kesuksesan dalam hidupmu dan hubungan sosialmu karena kamu telah menjadi orang yang bisa dipercaya.
Jika seseorang bertanya padamu, kamu akan berani menatap mata mereka, memiliki bahasa tubuh yang percaya diri dan menjawab dengan nada yang percaya diri. Semakin kita meyakini diri kita, maka orang akan percaya pada kita. Salah satu indikator percaya diri adalah berani berkomunikasi dengan orang lain seolah-olah kita berbicara pada diri sendiri. Dengan percaya diri kita akan mampu dengan cepat mengambil keputusan dalam hidup kita. Dengan percaya diri kita akan menemukan kehidupan yang ideal yang kita inginkan; dengan siapa kita berteman; dengan siapa kita menikah; berapa banyak kesenangan yang kita miliki; berapa banyak kita menikmati hidup. Berikut ini pepatah yang saya sukai. No RISK No Gain.
Tanpa berani mengambil resiko, kita tidak akan mendapatkan apa-apa. Sialnya kebanyakan orang selalu saja mencari cara termudah dalam mencari kesenangan; dan mereka sama sekali tidak mau menanggung derita dan kerugian. Kebanyakan orang yang seperti ini tidak akan segera take action untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kita hidup selalu bersama dengan konsekuensinya. Kalau kamu takut gagal; hadapilah resiko. Tetapi jika kamu takut sukses; hindarilah resiko. Jadi jika ditanya mengapa saya percaya diri? Saya percaya diri karena saya take action. Lakukan saja; tak perlu takut gagal. No body perfect.
Dalam perjalanan kehidupan kamu nanti akan melewati 3 tahap utama. Yang pertama adalah tahap perilaku. Dengan mempelajari attitude dan teknik, kamu akan menguasai perilaku orang yang percaya diri. Orang lain akan melihat kamu sebagai orang yang percaya diri dari perilaku yang kamu tunjukkan pada mereka. Karena selama ini kamu berada dalam zona nyaman; sekarang saatnya kamu berkomitmen untuk segera meninggalkan zona nyaman mulai hari ini juga. Tahap selanjutnya adalah tahap keyakinan. Dengan percaya diri, kamu secara natural akan mengembangkan keyakinan dalam diri bahwa kamu adalah orang yang percaya diri. Tahapan ketiga adalah tahap jati diri. Pada tahap ini kamu sudah bisa menjadikan percaya diri sebagai bagian dari identitas/ jati diri.
Saya tahu banyak di antara kalian yang menjustifikasi diri kalian sebagai seorang pemalu. Saya dahulu juga pernah melakukan hal ini. Mungkin kamu termasuk salah satu dari yang saya sebutkan ini: Seseorang yang tidak berani tampil bicara di depan publik; seseorang yang takut ditolak cewek, seseorang yang kesepian dan tidak mudah menjalin hubungan pertemanan. Saya merasa berempati dengan penderitaan kamu kawan.
Saat kamu berpikir tentang kehidupan; kamu akan menyadari bahwa betapa banyak peristiwa yang kamu alami di masa lalu; namun kamu sia-siakan begitu saja. Jika kamu melabeli dirimu sebagai seorang pemalu; maka kebiasaan pemalu itu akan menjadi bagian dari kehidupanmu. Kita semua memiliki zona nyaman, yakni area yang membuat kita nyaman untuk melakukan sesuatu dalam setiap hal. Misalnya, seorang anak SMP kelas 1 dia sangat nyaman mengendarai sepedanya. Namun saat dia harus belajar bagaimana cara mengendarai sepeda motor menjelang SMA; itu menimbulkan kepanikan karena dia berada di zona nyaman yang berbeda dari sebelumnya. Tantangan kita sekarang adalah memperluas zona nyaman dengan melakukan hal yang baru dan berbeda. Ini artinya kita akan menumbuhkembangkan kemampuan baru kita dengan cepat. Sebagai manusia, kita sangat menyukai sesuatu yang familier. Sudah menjadi insting alam untuk mencari hal yang familiar karena hal itu membuat kita nyaman dengan mereka. perasaan familier pada awalnya dibentuk dalam keluarga. Jika kamu ingin keluar dari zona nyaman, kamu harus memahami mengapa kamu nyaman hingga saat ini. Sifat yang negative dapat membimbingmu menuju keputusasaan, depresi, malu, marah, dan kurang percaya diri. Banyak dari kita yang dibesarkan oleh sifat yang negative dari orang tua.
Jika di masa kecil kamu malu berinteraksi dengan cewek, di masa dewasa apa lagi. Jadi apapun sifat negative yang kamu miliki akan menjadi zona nyaman yang sangat sulit untuk diganggu gugat. Saya biasanya melakukan sesuatu yang baru untuk keluar dari zona nyaman. Setiap keluarga memiliki standart hidup yang berbeda satu sama lain. Mungkin kamu adalah pria yang dibesarkan oleh keluarga berstandar rendah atau malah terlalu tinggi. Kinilah saatnya untuk keluar dari zona nyaman.
Pria yang masih berada di zona nyaman tidak akan berani mendekati cewek, karena mereka tidak familier, tidak terbiasa untuk mendekati cewek. Ingat bahwa perasaan familier berarti juga perasaan nyaman. Itulah mengapa banyak orang lebih nyaman dengan penderitaan daripada dengan kebahagiaan. Banyak orang yang nyaman hidup dalam kemiskinan daripada hidup dalam kekayaan, banyak orang yang nyaman hidup dalam kebodohan daripada hidup dalam kepintaran, banyak orang yang nyaman dengan kemaksiatan daripada hidup beribadah. Mereka semua terlatih untuk hidup sengsara. Sifat negative itulah yang membuat kita tidak percaya diri selama ini. Yang menarik, secara logika kita tahu bahwa kita merasakan bahwa sifat itu tidak benar, tidak sehat ! tetapi kita berusaha mencari-cari alasan untuk mempertahankan sifat itu.
Seseorang yang malu biasanya melakukan kritik berlebihan pada diri sendiri, mereka membayangkan bahwa orang lain juga melakukan hal yang sama. Orang seperti ini tidak mungkin bisa percaya diri. Dari beberapa tulisan saya tadi kamu pasti sudah bisa menemukan penyebab kebiasaan buruk pada dirimu. Apa yang menyebabkan sifat yang negative tersebut? Kamu bisa melacaknya hingga ke kebiasaan orangtuamu, tapi jangan sampai kamu menyalahkan mereka, mereka tidak tahu apa-apa. Pahami apa pengaruh didikan orangtua di masa kecil pada sifatmu sekarang ini. Sekrang coba duduklah yang tenang, coba ingat kembali bagaimana orangtua kamu memberikan label pada kamu di masa kecil, tulis apa saja hal negative yang pernah dilakukan orangtuamu padamu. Apakah hal berikut ini terdengar sangat familier?
• Anak temanku lebih pintar dari kamu, kamu bukan apa-apa.
• Dasar perut karet, jangan banyak makan
• Dasar anak kebo, kerjaannya tidur melulu.
• Kamu sudah dewasa, masih saja keluyuran
• Jangan bergaul dengan orang kaya
Terakhir diubah oleh admin tanggal Tue Feb 21, 2012 8:58 am, total 2 kali diubah