Masturbasi ternyata bisa jadi obat untuk mencegah kanker prostat. Peneliti menyarankan pria untuk melakukan masturbasi minimal 12 kali dalam sebulan untuk mengeluarkan zat-zat karsinogenik yang bisa membahayakan kelenjar prostat pria tersebut.
Beberapa studi sudah banyak menyarankan agar pria melakukan masturbasi supaya terhindar dari kanker prostat. Peneliti dari Australia pernah melakukan survei terhadap 1.000 pria untuk mengetahui kebiasaan seksual mereka, terutama masturbasi. Dan hasilnya yaitu masturbasi memang terbukti mencegah pria dari kanker prostat.
Namun kunci dari tercegahnya kanker prostat itu bukanlah masturbasi itu sendiri, tapi pada proses ejakulasi. Ejakulasi memungkinkan keluarnya cairan sperma yang mungkin bersifat karsinogenik. Jadi, dengan ejakulasi tubuh bisa melakukan proses pembersihan dan pengeluaran zat-zat beracun melalui media sperma.
Berdasarkan studi tahun 2004 yang dimuat dalam Journal of the American Medical Association, untuk mencegah terbentuknya kanker prostat, para peneliti menyarankan agar seorang pria melakukan ejakulasi minimal 12 kali dalam sebulan.
Peneliti mengatakan bahwa peningkatan ejakulasi sebanyak 3 kali per minggunya akan menurunkan secara langsung risiko kanker prostat hingga 15 persen. Bahkan pria yang melakukan 5 kali masturbasi dalam seminggu diketahui sangat jarang yang terkena kanker prostat di kemudian hari.
Proses ejakulasi yang terjadi saat masturbasi akan membuang akumulasi zat-zat beracun dalam kelenjar prostat pria. Kelenjar prostat akan mengeluarkan cairan ke dalam air mani ketika ejakulasi yang akan mengaktifkan sperma dan mencegah bersatunya zat-zat beracun dengan sperma.
Namun peneliti menganjurkan melakukan masturbasi hanya jika tidak mungkin melakukan seks dengan istri. Karena ketimbang melakukan masturbasi, melakukan seks langsung dengan pasangan akan lebih menyehatkan. Masturbasi diketahui sangat efektif mencegah kanker prostat terutama jika dilakukan oleh pria mulai dari umur 20-an tahun.
Jika tidak dikeluarkan, zat beracun dalam kelenjar prostat seperti potassium, seng, asam sitrat, 3-methylchloranthrene kemungkinan akan menjadi zat karsinogenik. "Intinya sederhana, semakin sering Anda membersihkan 'pipa', semakin sedikit bakteri yang berkumpul di dalamnya," ujar Graham Giles dari Cancer Council Victoria, Melbourne seperti dikutip dari AskMen, Selasa.
Beberapa studi sudah banyak menyarankan agar pria melakukan masturbasi supaya terhindar dari kanker prostat. Peneliti dari Australia pernah melakukan survei terhadap 1.000 pria untuk mengetahui kebiasaan seksual mereka, terutama masturbasi. Dan hasilnya yaitu masturbasi memang terbukti mencegah pria dari kanker prostat.
Namun kunci dari tercegahnya kanker prostat itu bukanlah masturbasi itu sendiri, tapi pada proses ejakulasi. Ejakulasi memungkinkan keluarnya cairan sperma yang mungkin bersifat karsinogenik. Jadi, dengan ejakulasi tubuh bisa melakukan proses pembersihan dan pengeluaran zat-zat beracun melalui media sperma.
Berdasarkan studi tahun 2004 yang dimuat dalam Journal of the American Medical Association, untuk mencegah terbentuknya kanker prostat, para peneliti menyarankan agar seorang pria melakukan ejakulasi minimal 12 kali dalam sebulan.
Peneliti mengatakan bahwa peningkatan ejakulasi sebanyak 3 kali per minggunya akan menurunkan secara langsung risiko kanker prostat hingga 15 persen. Bahkan pria yang melakukan 5 kali masturbasi dalam seminggu diketahui sangat jarang yang terkena kanker prostat di kemudian hari.
Proses ejakulasi yang terjadi saat masturbasi akan membuang akumulasi zat-zat beracun dalam kelenjar prostat pria. Kelenjar prostat akan mengeluarkan cairan ke dalam air mani ketika ejakulasi yang akan mengaktifkan sperma dan mencegah bersatunya zat-zat beracun dengan sperma.
Namun peneliti menganjurkan melakukan masturbasi hanya jika tidak mungkin melakukan seks dengan istri. Karena ketimbang melakukan masturbasi, melakukan seks langsung dengan pasangan akan lebih menyehatkan. Masturbasi diketahui sangat efektif mencegah kanker prostat terutama jika dilakukan oleh pria mulai dari umur 20-an tahun.
Jika tidak dikeluarkan, zat beracun dalam kelenjar prostat seperti potassium, seng, asam sitrat, 3-methylchloranthrene kemungkinan akan menjadi zat karsinogenik. "Intinya sederhana, semakin sering Anda membersihkan 'pipa', semakin sedikit bakteri yang berkumpul di dalamnya," ujar Graham Giles dari Cancer Council Victoria, Melbourne seperti dikutip dari AskMen, Selasa.