Saya masih dapat mengingat masa di mana saya memutuskan untuk mengubah kehidupan saya ke arah kehidupan yang lebih baik. Waktu itu tanggal 21 april 2010. Di usia Saya yang ke 24 saya mengurung diri dalam sebuah kamar, dengan memakai pakaian yang jarang saya cuci, karena pakaian saya terbatas. Buku-buku kuliah yang tidak tertata rapi menggeletak begitu saja di atas kasur yang menempel langsung ke tanah. Dan beberapa Minggu sebelumnya saya jarang bercukur. Setelah saya introspeksi, saya menyadari bahwa selama ini saya bau, jarang mandi, dan kurang memperhatikan kebersihan tubuh dan pakaian.
Saya bertanya-tanya dalam diri, mengapa saya tidak bisa seperti teman-teman saya yang lain dalam hal kebersihan? Apakah ini ada kaitannya dengan lifestyle, kebiasaan dan faktor daya beli? Setelah melakukan riset dan diskusi di sana-sini, saya akhirnya menemukan ada beberapa faktor yang menyebabkan banyak pria yang jarang memperhatikan kebersihan tubuhnya, yakni:
• Gaya hidup keluarga kumuh dan tidak teratur.
• Kebiasaan yang semrawut.
• Minimnya daya beli.
• Kurangnya pengetahuan dan pendidikan tentang kebersihan.
• Ketidakpedulian pada diri sendiri
Sejak saat itu saya memulai misi hidup saya untuk membiasakan diri agar lebih memperhatikan diri sendiri daripada memperhatikan orang lain. Saya mulai “menambal” kekurangan saya di sana-sini. Saya mencari-cari informasi selama berhari-hari di internet dan rela begadang di warnet mulai jam 10 malam sampai jam 7 pagi hanya untuk mencari referensi-referensi yang ada.
Saya masih ingat artikel yang mengubah hidup saya, judulnya kesuksesan dimulai dari kebersihan diri. Artikel itu menginspirasi dan membuat dampak besar dalam kehidupan saya. Inti pesan yang disampaikan dalam artikel itu adalah masih berkaitan dengan pepatah jawa yang mengatakan ajining slira jalaran saka busana, yang artinya,orang yang menghormati dirinya akan melihat pakaiannya. Rata-rata orang yang berpenampilan menarik memiliki banyak kesuksesan dalam hidupnya. Mereka cenderung lebih sehat, lebih bahagia, lebih banyak teman dan menikmati kehidupan lebih baik. Saya menyadari ini masalah fundamental saya. Saya tidak menarik, dan memiliki kehidupan yang sederhana, yang itu-itu saja. Saat ini saya hanya memperhatikan soal rambut, namun untuk fashion, saya masih pikirkan bagaimana caranya. Saya jarang menggunakan deodoran, sehingga kamu pasti tahu bagaimana baunya keringat orang yang menggunakan deorodant. Ada beberapa hal yang membuat diri saya tidak menarik:
• Saya jarang merawat kulit.
• Saya tidak punya uang untuk membeli fashion yang layak
• Saya jarang memakai parfum dan deodoran
Beberapa anak orang kaya yang beruntung pasti memiliki banyak uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tapi saya bukan anak orang kaya. Saya sangat terobsesi untuk mengubah kehidupan saya, terutama penampilan saya. Saya tidak punya uang untuk membeli majalah pria, di perpustakaan pun jarang buku yang mengajarkan tentang kebersihan tubuh, wal hasil saya selalu mencari referensi artikel di internet dan berusaha untuk menjadi pria yang menarik secara penampilan.
Saya bertanya-tanya dalam diri, mengapa saya tidak bisa seperti teman-teman saya yang lain dalam hal kebersihan? Apakah ini ada kaitannya dengan lifestyle, kebiasaan dan faktor daya beli? Setelah melakukan riset dan diskusi di sana-sini, saya akhirnya menemukan ada beberapa faktor yang menyebabkan banyak pria yang jarang memperhatikan kebersihan tubuhnya, yakni:
• Gaya hidup keluarga kumuh dan tidak teratur.
• Kebiasaan yang semrawut.
• Minimnya daya beli.
• Kurangnya pengetahuan dan pendidikan tentang kebersihan.
• Ketidakpedulian pada diri sendiri
Sejak saat itu saya memulai misi hidup saya untuk membiasakan diri agar lebih memperhatikan diri sendiri daripada memperhatikan orang lain. Saya mulai “menambal” kekurangan saya di sana-sini. Saya mencari-cari informasi selama berhari-hari di internet dan rela begadang di warnet mulai jam 10 malam sampai jam 7 pagi hanya untuk mencari referensi-referensi yang ada.
Saya masih ingat artikel yang mengubah hidup saya, judulnya kesuksesan dimulai dari kebersihan diri. Artikel itu menginspirasi dan membuat dampak besar dalam kehidupan saya. Inti pesan yang disampaikan dalam artikel itu adalah masih berkaitan dengan pepatah jawa yang mengatakan ajining slira jalaran saka busana, yang artinya,orang yang menghormati dirinya akan melihat pakaiannya. Rata-rata orang yang berpenampilan menarik memiliki banyak kesuksesan dalam hidupnya. Mereka cenderung lebih sehat, lebih bahagia, lebih banyak teman dan menikmati kehidupan lebih baik. Saya menyadari ini masalah fundamental saya. Saya tidak menarik, dan memiliki kehidupan yang sederhana, yang itu-itu saja. Saat ini saya hanya memperhatikan soal rambut, namun untuk fashion, saya masih pikirkan bagaimana caranya. Saya jarang menggunakan deodoran, sehingga kamu pasti tahu bagaimana baunya keringat orang yang menggunakan deorodant. Ada beberapa hal yang membuat diri saya tidak menarik:
• Saya jarang merawat kulit.
• Saya tidak punya uang untuk membeli fashion yang layak
• Saya jarang memakai parfum dan deodoran
Beberapa anak orang kaya yang beruntung pasti memiliki banyak uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, tapi saya bukan anak orang kaya. Saya sangat terobsesi untuk mengubah kehidupan saya, terutama penampilan saya. Saya tidak punya uang untuk membeli majalah pria, di perpustakaan pun jarang buku yang mengajarkan tentang kebersihan tubuh, wal hasil saya selalu mencari referensi artikel di internet dan berusaha untuk menjadi pria yang menarik secara penampilan.